Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah sektor rumah tangga pada Januari 2025 naik melampaui level ketika Covid-19. Lonjakan ini menunjukkan kondisi ekonomi secara umum dan rumah tangga Indonesia dalam tekanan.
Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga
Secara umum, NPL kredit yang diberikan oleh bank ke rumah tangga. NPL total kredit rumah tanggal mencapai 1,87% pada 2020 ketika terjadi pembatasan Covid-19.
Tetapi pada akhir 2024 dan awal 2025, NPL kredit rumah tangga melonjak masing-masing menjadi 2,02% dan 2,17%. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya risiko kredit macet di sektor rumah tangga.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
KPR memberikan kontribusi terbesar pada total kredit ke rumah tangga. Sejalan dengan NPL total kredit, NPL KPR juga sudah lebih tinggi ketimbang periode Covid. Bahkan, KPR merupakan segmen kredit rumah tangga dengan NPL tertinggi.
Pada Januari 2025, NPL KPR berada di 2,84%, naik dari posisi akhir 2024 yang masih ada di 2,64%. Pada tahun 2020 ketika rumah tangga menghadapi penurunan ekonomi akibat Covid, NPL KPR berada di 2,65%.
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
Sektor Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) merupakan segmen kredit rumah tangga dengan fluktuasi yang tinggi bersama dengan kartu kredit. NPL KKB melonjak tinggi ke 2,05% ketika Covid-19 melanda di tahun 2020 dan turun dalam dua tahun beruntun.
Tetapi, NPL segmen KKB kembali naik dalam dua tahun beruntun. NPL KKB berada di 2,25% pada akhir 2024.
Lonjakan segmen kredit ini kemungkinan besar dipicu oleh tekanan ekonomi yang menyebabkan banyak nasabah mengalami kesulitan dalam pembayaran cicilan kendaraan.
Kredit Multiguna
Kredit Multiguna bersaing dengna KPR dalam hal outstanding kredit. Segmen kredit ini lebih stabil dalam hal kredit macet. NPL kredit multiguna merupakan NPL terendah jika dibandingkan dengan segmen lainnya. Tetapi, segmen ini tak mampu mengelak dari kenaikan kredit macet.
Kredit macet kredit multiguna mencapai 1,53% dari total kredit multiguna pada Januari 2025. Ini merupakan angka tertinggi sejak 2016.
Kartu Kredit
NPL Kartu Kredit melonjak tinggi pada tahun 2020 hingga mencapai 2,85%. Kredit macet lalu turun dalam dua tahun hingga 2022. Hal ini mengindikasikan tekanan keuangan yang lebih besar pada rumah tangga, terutama akibat pandemi.
Tetapi setelah itu NPL kartu kredit naik dalam dua tahun beruntun menjadi 2,02% pada akhir 2024.