Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali panas dalam tiga bulan terakhir. Saham produsen batubara ini mencatat volume transaksi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak September 2025. Posisi ini sebelumnya kokoh dipegang oleh saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
BUMI melewati GOTO bukan karena volume transaksi GOTO yang mengecil. Tetapi karena volume transaksi saham BUMI yang melesat gila-gilaan, beriringan dengan kenaikan harga sahamnya.
Dalam tiga bulan terakhir, harga saham BUMI naik 101,83% menjadi Rp 220 per saham dari Rp 109 per saham pada akhir Agustus 2025. Bahkan, level tertinggi saham BUMI tahun ini sempat berada di Rp 244 per saham.
Sebelum lonjakan harga dalam tiga bulan terakhir, harga saham BUMI cenderung bergerak di kisaran Rp 77 hingga Rp 135 per saham sejak awal tahun. Sementara harga saham GOTO bergerak dengan kisaran antara Rp 55 hingga Rp 89 per saham sejak awal tahun.
Jika dilihat dari jumlah saham beredar, saham BUMI memang sangat besar. Jumlah saham scripless BUMI yang dimiliki masyarakat mencapai 96,32 miliar saham atau setara 25,94% dari modal disetor. Sedangkan total saham BUMI mencapai 371,33 miliar saham.
Tetapi, jumlah saham GOTO jauh lebih besar lagi. Sebagai perbandingan, saham scripless GOTO yang dimiliki oleh masyarakat mencapai 917,70 miliar saham yang setara engan 77,04% dari modal disetor. Total saham GOTO mencapai 1,19 triliun saham.
Tak heran, saham GOTO hampir selalu menduduki saham dengan volume transaksi terbesar di BEI. Tetapi kemeriahan transaksi dan kenaikan harga saham BUMI belakangan menyebabkan posisi GOTO tergusur dalam tiga bulan terakhir.
Untuk bulan November hingga tanggal 14, BUMI memimpin dengan volume transaksi 95,1 miliar saham.
Volume transaksi GOTO mencapai 63,2 miliar saham. Di posisi ketiga ada saham DEWA dengan volume transaksi 14,2 miliar saham.
Di posisi keempat ada saham INET dengan volume transaksi 12,1 miliar saham dan kelima BRMS dengan volume transaksi 7,5 miliar saham.
Tetapi secara total, saham GOTO masih menjawarai volume transaksi terbesar di BEI sejak awal tahun. Secara bulanan, volume transaksi terendah GOTO terjadi pada April ketika terjadi libur panjang Lebaran.
Sementara volume transaksi bulanan tertinggi terjadi pada Mei 2025 yang mencapai 112,3 miliar saham. Angka ini jauh meninggalkan saham BUMI yang berada di posisi kedua dengan volume transaksi total 24,4 miliar saham sepanjang Mei.
Menurut data RTI, berikut lima saham dengan volume transaksi terbesar tahun 2025:
Penggerak harga saham
Harga saham BUMI melesat karena kabar aksi korporasi. Terbaru, BUMI mengakuisisi 99,68% saham Wolfram Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga Australia.
BUMI juga menerbitkan obligasi Rp 780 miliar untuk membayar akuisisi Jubilee Metals Limited, perusahaan tambang emas Australia, dan PT Laman Mining, perusahaan tambang bauksit Indonesia.
Saham BUMI juga baru saja masuk indeks LQ45 untuk periode 3 November 2025 hingga 30 Januari 2025.
Sementara GOTO kini santer dikabarkan melanjutkan rencana merger dengan Grab meski GOTO pada 11 November lalu menegaskan belum ada keputusan maupun kesepakatan terkait potensi merger dengan Grab.
Kabar lain terkait GOTO adalah rencana PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang berniat menjual kepemilikan saham emiten sektor teknologi ini.