PDB Indonesia Tumbuh 5,12% di Kuartal Kedua 2025
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% secara tahunan atau year on year (YoY) ketimbang kuartal II-2024.
Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi bila di bandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,87% YoY.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan bahwa secara musiman, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua biasanya lebih tinggi ketimbang kuartal pertama.
Berikut historis pertumbuhan ekonomi tahunan kuartal pertama dan kedua sejak 2021:
2021
2022
2023
2024
2025
Data di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal kedua biasanya lebih tinggi ketimbang kuartal pertama, kecuali pada tahun 2024 lalu.
Meski pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini lebih tinggi ketimbang kuartal kedua tahun lalu, tetapi masih lebih rendah ketimbang angka kuartal kedua 2021-2023.
Belanja pemerintah masih seret
Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyokong utama ekonomi Indonesia. Konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,25% terhadap total ekonomi Indonesia di kuartal kedua.
Meski meningkat 4,97% secara tahunan, porsi konsumsi rumah tangga ini turun tipis dari 54,53% terhadap PDB pada kuartal kedua tahun lalu.
"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi disumbang oleh konsumsi rumah tangga dan PMTB. Hal ini didorong oleh peningkatan belanja kebutuhan rumah tangga dan mobilitas masyarakat serta permintaan barang modal untuk mendukung aktivitas produksi," ungkap Edy dalam konferensi pers, Selasa (5/8).
Faktor yang mendorong konsumsi rumah tangga adalah meningkatnya kebutuhan primer dan mobilitas rumah tangga. Edy menyebutkan mobilitas perjalanan memanfaatkan hari libur turut mengerek kegiatan usaha transportasi dan juga akomodasi.
"Mobilitas penduduk di triwulan kedua betul-betul meningkat, secara year on year 22,32% dan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya meningkat 17,34%," imbuh Edy.
Peningkatan justru terjadi pada komponen pengeluaran dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Porsi PMTB terhadap PDB Indonesia di kuartal kedua tahun ini sebesar 27,83%, meningkat dari 27,73%.
PMTB mencatat kinerja paling mentereng dari beberapa komponen PDB berdasarkan pengeluaran. Pertumbuhan PMTB secara tahunan tertinggi sejak tahun kuartal kedua 2021 yang mencapai 7,52% secara tahunan.
Meski menambah belanja di kuartal kedua ketimbang kuartal pertama, tetapi secara tahunan pemerintah masih irit-irit membelanjakan uang.
Belanja pemerintah meningkat 21,05% pada kuartal kedua 2025 jika dibandingkan dengan kuartal pertama lalu.
Belanja pemerintah yang menguat terutama terkait belanja peralatan dan mesin.
Porsi konsumsi pemerintah di kuartal kedua turun menjadi 6,93% terhadap PDB. Di kuartal kedua tahun lalu, konsumsi pemerintah masih sebesar 7,36%.
Perlu diingat juga bahwa tahun 2024 merupakan tahun pemilu. Sepanjang 2024, belanja pemerintah cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun lain, kecuali saat pemerintah memang perlu mengucurkan banyak dana ketika pandemi Covid.
Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,04% quarter to quarter (QtQ), setelah sebelumnya mengalami kontraksi 0,98% QtQ. Kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester pertama 2025 mencapai 4,99%.
Edy menyampaikan, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal II-2025 tercatat sebesar Rp 5.665,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 3.264,5 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 terbilang mengejutkan, pasalnya sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi periode tersebut akan tumbuh di bawah 5% YoY.