1. Home
  2. Infografik

PMI Manufaktur Indonesia

Sumber: S&P Global
Update : 16 Juli 2025

PMI Manufaktur Indonesia Turun ke 46,09 di Juni 2025, Sinyal Kontraksi Berlanjut

Sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan pelemahan. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 tercatat sebesar 46,09, turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di 47,04. Angka ini menjadi bulan ketiga berturut-turut PMI berada di bawah level netral 50, yang menandakan aktivitas manufaktur sedang mengalami kontraksi.

Pelemahan Tajam Pasca Kuartal I-2025

Setelah mencatatkan kinerja impresif pada kuartal pertama 2025 dengan PMI yang sempat mencapai 53,06 di Februari dan 52,04 di Maret, tren pemulihan manufaktur tidak berlanjut. Memasuki kuartal II, PMI justru merosot tajam:

April 2025: 46,07

Mei 2025: 47,04

Juni 2025: 46,09

Penurunan ini menjadi indikasi bahwa sektor industri menghadapi tekanan baru, baik dari sisi permintaan maupun biaya produksi.

Apa yang Menyebabkan Kontraksi?

Beberapa faktor yang diduga berkontribusi terhadap pelemahan ini antara lain:

  • Pelemahan permintaan global, terutama dari mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Eropa.
  • Kenaikan harga bahan baku dan logistik, yang membebani biaya produksi.
  • Ketidakpastian kebijakan fiskal dan suku bunga domestik, yang menahan pelaku usaha untuk berekspansi.

Ekonom memperingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, bisa berdampak pada penurunan tenaga kerja sektor industri dan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Outlook Sektor Manufaktur

Analis industri memproyeksikan bahwa pemulihan sektor manufaktur bergantung pada:

  • Stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah
  • Peningkatan permintaan domestik
  • Kebijakan stimulus sektor riil dari pemerintah

Jika kondisi global membaik dan pemerintah mampu menjaga iklim usaha yang kondusif, sektor manufaktur diperkirakan bisa kembali mencatatkan ekspansi pada paruh kedua 2025.

Periode
PMI
Juni 2024
50,07
Juli 2024
49,03
Agustus 2024
48,09
September 2024
49,02
Oktober 2024
49,02
November 2024
49,06
Desember 2024
51,02
Januari 2025
51,09
Februari 2025
53,06
Maret 2025
52,04
April 2025
46,07
Mei 2025
47,04
Juni 2025
46,09

Infografik Terbaru

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025
BPS | 05 Agustus 2025
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2025 mencapai 5,12% secara tahunan dan sebesar 4,02% secara kuartalan
Inflasi Juli 2025
BPS | 01 Agustus 2025
Angka inflasi naik dalam dua bulan terakhir. Bahkan, angka inflasi tahunan pada bulan Juli 2025 merupakan angka tertinggi dalam setahun terakhir
Neraca Dagang Hingga Juni 2025
BPS | 01 Agustus 2025
Surplus neraca dagang Indonesia bulan Juni 2025 turun tipis ketimbang bulan sebelumnya karena penurunan ekspor dan impor
BI Rate Juli 2025
Bank Indonesia | 16 Juli 2025
Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate 25 bps menjadi 5,25% pada RDG 16 Juli 2025
Penjualan Mobil Semester I-2025
Gaikindo | 16 Juli 2025
Penjualan mobil di kuartal II-2025 cenderung turun dibandingkan dengan kuartal I-2025. Rata-rata penjualan wholesales kuartal kedua kurang dari 60.000 per bulan
PMI Manufaktur Indonesia
S&P Global | 16 Juli 2025
PMI manufaktur Indonesia terkontraksi pada periode April-Juni 2025 dan mencapai level terendah sejak Agustus 2021
Tarif Impor AS ke Sejumlah Negara
Gedung Putih, Reuters | 14 Juli 2025
Dalam tiga bulan setelah pengumuman tarif resiprokal pada awal April, Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor baru ke sejumlah negara
IKK Juni 2025
Bank Indonesia | 09 Juli 2025
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat pada bulan Juni 2025. Tetapi angka IKK masih cenderung rendah dalam setahun terakhir
Pergerakan Yield Acuan SBN 2025
DJPPR Kemenkeu | 07 Juli 2025
Yield Surat Berharga Negara (SBN) acuan tenor 5 tahun dan 10 tahun bergerak turun di semester pertama 2025
Negara Produsen Gandum Terbesar 2024
FAO | 04 Juli 2025
China menjadi negara produsen gandum terbesar pada tahun 2024 dan berpotensi mempertahankan posisi di tengah kenaikan produksi Uni Eropa di 2025
loading
Close [X]