PMI Manufaktur Indonesia Turun ke 46,09 di Juni 2025, Sinyal Kontraksi Berlanjut
Sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan pelemahan. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 tercatat sebesar 46,09, turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di 47,04. Angka ini menjadi bulan ketiga berturut-turut PMI berada di bawah level netral 50, yang menandakan aktivitas manufaktur sedang mengalami kontraksi.
Pelemahan Tajam Pasca Kuartal I-2025
Setelah mencatatkan kinerja impresif pada kuartal pertama 2025 dengan PMI yang sempat mencapai 53,06 di Februari dan 52,04 di Maret, tren pemulihan manufaktur tidak berlanjut. Memasuki kuartal II, PMI justru merosot tajam:
April 2025: 46,07
Mei 2025: 47,04
Juni 2025: 46,09
Penurunan ini menjadi indikasi bahwa sektor industri menghadapi tekanan baru, baik dari sisi permintaan maupun biaya produksi.
Apa yang Menyebabkan Kontraksi?
Beberapa faktor yang diduga berkontribusi terhadap pelemahan ini antara lain:
Ekonom memperingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, bisa berdampak pada penurunan tenaga kerja sektor industri dan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Outlook Sektor Manufaktur
Analis industri memproyeksikan bahwa pemulihan sektor manufaktur bergantung pada:
Jika kondisi global membaik dan pemerintah mampu menjaga iklim usaha yang kondusif, sektor manufaktur diperkirakan bisa kembali mencatatkan ekspansi pada paruh kedua 2025.