1. Home
  2. Infografik

Neraca Dagang Hingga April 2025

Sumber: BPS
Update : 02 Juni 2025

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2025 Menyusut

JAKARTA – Neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus pada April 2025, namun nilainya menurun signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan bulan tersebut tercatat sebesar US$ 160 juta, menjadi yang terendah sejak Mei 2020.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa penyusutan surplus ini terjadi karena penurunan kinerja ekspor dan peningkatan impor secara bulanan. Nilai ekspor Indonesia pada April 2025 tercatat sebesar US$ 20,74 miliar atau turun 10,77% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 23,24 miliar. 

Sementara itu, nilai impor meningkat 8,1% menjadi US$ 20,58 miliar dari sebelumnya US$ 18,92 miliar. Menurut data BPS, golongan barang yang meningkat signifikan adalah impor logam mulia dan perhiasan/permata yang mencapai US$ 1,36 miliar pada bulan April dari bulan Maret yang hanya US$ 0,60 miliar. Untuk periode Januari-April, peningkatan impor segmen ini mencapai 253,57% menjadi US$ 2,88 miliar dari periode sebelumnya yang hanya US$ 0,81 miliar.

Secara rinci, surplus neraca perdagangan lebih banyak disumbang oleh komoditas non-migas sebesar US$ 1,51 miliar, meski lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US $ 6 miliar. Komoditas utama penyumbang surplus antara lain bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72). Di sisi lain, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit sebesar US$ 1,35 miliar, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai defisit US$ 1,67 miliar.

Kinerja Ekspor Januari-April 2025 Masih Tumbuh

Meski surplus bulanan melemah, kinerja ekspor secara kumulatif Januari hingga April 2025 menunjukkan pertumbuhan positif. BPS mencatat total ekspor Indonesia dalam periode tersebut mencapai US$ 87,36 miliar, meningkat 6,65% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (US$ 81,92 miliar).

Kontribusi terbesar berasal dari ekspor non-migas yang mencapai US$ 82,56 miliar, tumbuh 7,68% secara tahunan. Peningkatan ini didorong oleh sektor industri pengolahan sebesar US$ 68,84 miliar (naik 16,08%) dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar US$ 2,17 miliar (naik 46,55%). Sementara itu, ekspor sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan 27,30% menjadi US$ 11,55 miliar.

Komoditas unggulan ekspor non-migas mencakup minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik berbasis hasil pertanian, nikel, serta semikonduktor dan komponen elektronik lainnya.

Amerika Serikat Jadi Mitra Dagang Surplus Tertinggi

Selama Januari hingga April 2025, Amerika Serikat menjadi negara mitra dagang dengan surplus neraca perdagangan non-migas terbesar bagi Indonesia, yakni mencapai US$ 6,42 miliar. Kontribusi surplus ini berasal dari ekspor mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) sebesar US$ 1,25 miliar, alas kaki (HS 64) sebesar US$ 838,4 juta, dan pakaian rajutan (HS 61) sebesar US$ 801,4 juta.

India menyusul dengan surplus sebesar US$ 4 miliar, terutama dari ekspor bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72). Sedangkan Filipina mencatatkan surplus sebesar US$ 2,92 miliar, didukung oleh kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak nabati.

Sebaliknya, China menjadi negara penyumbang defisit perdagangan non-migas terbesar bagi Indonesia dengan nilai mencapai US$ 6,9 miliar. Defisit ini banyak dipengaruhi oleh impor mesin dan peralatan mekanis (HS 84), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87). Australia dan Hong Kong masing-masing menyusul dengan defisit sebesar US$ 1,57 miliar dan US$ 485,5 juta.

Ekspor
Impor
Neraca Dagang
22-Apr
27,32
19,76
7,56
22-May
21,51
18,61
2,90
22-Jun
26,15
21,00
5,15
22-Jul
25,56
21,34
4,22
22-Aug
27,86
22,15
5,71
22-Sep
24,78
19,81
4,97
22-Oct
24,73
19,13
5,59
22-Nov
24,09
18,96
5,13
22-Dec
23,83
19,86
3,96
23-Jan
22,32
18,44
3,88
23-Feb
21,32
15,92
5,40
23-Mar
23,42
20,59
2,83
23-Apr
19,28
15,35
3,94
23-May
21,71
21,28
0,43
23-Jun
20,60
17,15
3,45
23-Jul
20,86
19,57
1,29
23-Aug
22,00
18,88
3,12
23-Sep
20,75
17,34
3,40
23-Oct
22,15
18,67
3,47
23-Nov
22,00
19,59
2,41
23-Dec
22,39
19,11
3,28
24-Jan
20,49
18,49
2,00
24-Feb
19,27
18,44
0,83
24-Mar
22,54
17,96
4,58
24-Apr
19,61
16,89
2,72
24-May
22,32
19,40
2,92
24-Jun
20,84
18,45
2,39
24-Jul
22,24
21,74
0,50
24-Aug
23,44
20,66
2,77
24-Sep
22,05
18,82
3,23
24-Oct
24,42
21,94
2,48
24-Nov
24,00
19,63
4,37
24-Dec
23,46
21,22
2,24
25-Jan
21,43
17,94
3,49
25-Feb
21,94
18,85
3,09
25-Mar
23,25
18,92
4,33
25-Apr
20,74
20,58
0,16

Infografik Terbaru

Tingkat Pengangguran Terbuka Indonesia 10 Tahun Terakhir
BPS | 10 November 2025
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia turun dalam lima tahun terakhir setelah puncak saat pandemi di 2020
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2025
BPS | 05 November 2025
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia di kuartal ketiga 2025 mencapai 5,04% secara tahunan
Inflasi Oktober 2025
BPS | 03 November 2025
Laju inflasi Oktober 2025 mencapai level tertinggi sejak Mei 2024 atau 17 bulan terakhir
Neraca Dagang Hingga September 2025
BPS | 03 November 2025
Surplus neraca dagang pada bulan September 2025 sedikit menciut ketimbang bulan sebelumnya karena kenaikan impor
Penerimaan Pajak Neto Per Bulan
Kementerian Keuangan | 28 Oktober 2025
Total penerimaan pajak neto pada sembilan bulan 2025 turun tipis 2,97% menjadi Rp 1.295,1 triliun ketimbang periode yang sama 2024 sebesar Rp 1.334,8 triliun
BPJS Kesehatan Mencatat Defisit Dalam 3 Tahun Terakhir
BPJS Kesehatan, DJSN | 26 Oktober 2025
Beban jaminan kesehatan BPJS Kesehatan telah melampaui pendapatan iuran sejak 2023. *Tahun 2025 periode hingga Agustus
Suku Bunga Kredit 2025
Bank Indonesia | 24 Oktober 2025
Penurunan suku bunga kredit perbankan Indonesia tak seberapa meski BI Rate telah turun lima kali tahun ini
Suku Bunga Deposito 2025
Bank Indonesia | 24 Oktober 2025
Meski suku bunga BI Rate telah lima kali turun pada tahun ini, suku bunga deposito bank masih cenderung datar
BI Rate Oktober 2025
Bank Indonesia | 22 Oktober 2025
Bank Indonesia menahan suku bunga acuan BI Rate di angka 4,75% pada Oktober 2025 setelah turun lima kali tahun ini
Indeks Keyakinan Konsumen September 2025
Bank Indonesia | 08 Oktober 2025
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun ke level terendah sejak April 2022. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
loading
Close [X]