1. Home
  2. Infografik

Portofolio Investasi Asuransi Jiwa 2016-2024

Sumber: OJK
Update : 12 Maret 2025

Investasi industri asuransi jiwa cenderung berfluktuasi dalam delapan tahun terakhir hingga 2024. Dari delapan tahun terakhir, ada penurunan total investasi dalam tiga tahun di antara, termasuk pada tahun 2024.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 516,53 triliun pada akhir 2024. Angka ini turun 0,66% jika dibandingkan dengan akhir 2023 yang sebesar Rp 519,94 triliun.

Total investasi industri asuransi jiwa flat dengan kecenderungan turun dalam tiga tahun terakhir. Tetapi ada peningkatan 7,61% di tahun 2021 dari posisi Rp 481,66 triliun pada 2020.

Reksa Dana vs SBN

Terjadi pergeseran portofolio yang signifikan di periode 2021 hingga 2024. Pada tahun 2021, porsi terbesar portofolio investasi asuransi jiwa berada di instrumen reksa dana yang mencapai Rp 163,2 triliun.

Porsi investasi reksa dana ini turun dalam tiga tahun terakhir menjadi hanya Rp 66,08 triliun pada akhir 2024. Porsi investasi reksa dana ini turun dari peringkat pertama menjadi peringkat ketiga terbesar setelah surat berharga negara dan saham.

Sebaliknya, terjadi lonjakan penempatan pada instrumen surat berharga negara (SBN) dari Rp 102,47 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 196,17 triliun pada tahun 2024. Sejak tahun 2016 hingga 2024, portofolio investasi SBN oleh asuransi jiwa meningkat hampir empat kali lipat.

Saham

Porsi investasi di saham oleh industri asuransi jiwa tetap terbesar kedua dari total investasi. Tetapi nilai investasi saham juga menurun. Investasi di saham sempat meningkat dari Rp 111,58 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 150,80 triliun pada tahun 2022. Namun, terjadi penurunan bertahap pada tahun berikutnya, mencapai Rp 127,50 triliun pada 2024. 

Meski ada penurunan, tetapi menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), volume kepemilikan industri asuransi lokal justru meningkat 5,85% dari tahun 2022 ke tahun 2024. Artinya, penurunan nilai investasi asuransi di instrumen saham ini terjadi karena penurunan harga saham atau nilai asetnya.

Surat Utang Korporasi dan Sukuk Korporasi

Instrumen ini mengalami pertumbuhan stabil, dari Rp 28,79 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 43,13 triliun pada 2024. Kenaikan ini menandakan meningkatnya kepercayaan terhadap obligasi korporasi sebagai salah satu instrumen investasi jangka panjang.

Deposito Berjangka

Investasi dalam deposito berjangka mengalami fluktuasi. Dari Rp 40,91 triliun pada tahun 2016, terjadi penurunan hingga Rp 29,11 triliun pada tahun 2024. Ini menunjukkan pergeseran strategi dalam mencari instrumen dengan return lebih tinggi dibandingkan deposito yang cenderung lebih stabil namun kurang menguntungkan.

Instrumen
Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI
Saham
Reksa Dana
Surat Utang Korporasi dan Sukuk Korporasi
Deposito Berjangka
Penyertaan Langsung
Bangunan/Tanah
Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia
Pinjaman Polis
MTN
Investasi Lain
2016
55,91
111,58
90,42
28,79
40,91
4,11
9,97
0,00
0,00
0,00
1,58
2017
59,95
139,78
164,55
30,89
42,16
5,12
10,23
0,00
1,97
1,81
2,12
2018
63,83
141,37
167,11
25,77
35,71
7,75
15,50
0,00
2,15
2,55
2,23
2019
74,24
147,69
166,07
27,34
34,29
9,85
16,12
0,00
2,19
7,99
2,40
2020
79,77
139,47
161,92
26,15
32,03
11,87
15,25
0,00
2,19
10,93
2,08
2021
102,47
144,11
163,20
26,86
37,25
14,09
16,19
0,00
2,20
9,30
2,65
2022
137,05
150,80
102,18
33,39
40,50
23,70
16,45
0,00
2,23
7,81
2,98
2023
175,97
142,56
75,43
36,81
36,59
24,98
17,84
0,03
2,21
5,02
2,51
2024
196,17
127,50
66,08
43,13
29,11
28,56
17,71
2,42
2,19
2,17
1,49

Infografik Terbaru

Yield SBN Acuan 2025 Tenor 5 Tahun dan 10 Tahun
DJPPR Kemenkeu | 04 Desember 2025
Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) acuan tenor 5 tahun dan 10% mulai mendaki menjelang akhir tahun
Laju Inflasi November 2025 Melambat
BPS | 01 Desember 2025
Inflasi pada November 2025 turun menjadi 2,72% secara tahunan, dari bulan sebelumnya 2,86%
Neraca Dagang Indonesia Hingga Oktober 2025
BPS | 01 Desember 2025
Surplus neraca dagang Indonesia pada bulan Oktober 2025 turun dalam dua bulan berturut-turut
Kepemilikan SRBI Hingga Oktober 2025
Bank Indonesia | 30 November 2025
Kepemilikan bank pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia meningkat dalam empat bulan hingga Oktober 2025
Kepemilikan SBN Hingga November 2025
DJPPR Kemenkeu | 29 November 2025
Kepemilikan asing pada SBN turun dalam tiga bulan beruntun meski total SBN meningkat
BI Rate November 2025
Bank Indonesia | 19 November 2025
Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan BI Rate di angka 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur 19 November 2025
Saham Dengan Volume Transaksi Terbesar 2025
RTI | 15 November 2025
Saham dengan total volume transaksi terbesar sejak awal tahun hingga 14 November 2025 di BEI
Dana Kelolaan Reksadana Oktober 2025
OJK | 12 November 2025
Total dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana mencapai Rp 621,68 triliun pada Oktober 2025, merupakan peningkatan bulanan tertinggi tahun ini
Indeks Penjualan Riil Oktober 2025
Bank Indonesia | 11 November 2025
Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 4,3% YoY, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 3,7% YoY
Indeks Keyakinan Konsumen Oktober 2025
Bank Indonesia | 11 November 2025
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat ke 121,2 pada Oktober 2025 yang merupakan level tertinggi dalam enam bulan terakhir
loading
Close [X]