Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025, Sektor Jasa Pendidikan Melonjak, Pertambangan Tertekan
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% secara tahunan atau year-on-year (YoY) pada kuartal III-2025. Dari sisi triwulanan quarter-to-quarter (QoQ), ekonomi meningkat 1,43% dibanding kuartal sebelumnya. Sementara secara kumulatif hingga kuartal III-2025, pertumbuhan tercatat 5,01% secara cumulative-to-cumulative (CtC).
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.060 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan 2010 sebesar Rp3.444,8 triliun.
Sektor yang Tumbuh Paling Tinggi
Dari sisi lapangan usaha, sektor Jasa Pendidikan mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi sebesar 10,59%. Diikuti oleh Jasa Perusahaan yang tumbuh 9,94%, serta Informasi dan Komunikasi naik 9,65%. Sementara Jasa Lainnya tumbuh 9,92%, menunjukkan kuatnya sektor tersier dalam menopang ekonomi nasional.
Sektor dominan seperti Industri Pengolahan juga tumbuh solid sebesar 5,54% (YoY), sejalan dengan posisinya sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB dengan kontribusi 19,15%.
Dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 9,91% (YoY), diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (5,49%), Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB (5,04%), serta Konsumsi Rumah Tangga (4,89%).
Sektor dan Komponen yang Melemah
Tidak semua sektor mengalami peningkatan. Pertambangan dan Penggalian menjadi satu-satunya sektor yang terkontraksi secara tahunan, turun 1,98% (YoY). Tekanan di sektor ini mencerminkan harga komoditas global yang masih berfluktuasi dan permintaan ekspor yang belum pulih sepenuhnya.
Sementara dari sisi pengeluaran, Impor Barang dan Jasa naik tipis 1,18% (YoY), yang berarti dorongan permintaan domestik dari sisi impor masih terbatas.
Secara triwulanan (QoQ), penurunan paling tajam terjadi pada Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib yang anjlok 17,15%, serta Jasa Keuangan dan Asuransi yang menyusut 4,13%. Di sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga turun 0,56% dan Konsumsi LNPRT (lembaga nonprofit) turun lebih dalam 3,44%.
Pertumbuhan di Tiap Wilayah
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi masih ditopang Pulau Jawa yang berkontribusi 56,68% terhadap PDB nasional dengan pertumbuhan 5,17% (YoY). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pulau Sulawesi (5,84%), sementara wilayah dengan pertumbuhan paling rendah adalah Maluku dan Papua (2,68%).
Kinerja Kumulatif Stabil
Secara kumulatif hingga kuartal III-2025, perekonomian nasional tumbuh 5,01% (CtC). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Jasa Lainnya (10,37%) dan Jasa Perusahaan (9,51%), sementara Pertambangan dan Penggalian masih mencatat kontraksi 0,43%.
Dari sisi pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa kembali mencatat pertumbuhan tertinggi 9,13% (CtC), memperlihatkan kinerja ekspor yang konsisten menopang laju ekonomi nasional.