Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi bulanan sebesar 0,28% month to month (MtM) pada Oktober 2025. IHK meningkat dari 108,74 pada September 2025 menjadi 109,0 pada Oktober 2025.
Sedangkan secara tahunan, laju inflasi sebesar 2,86% year on year (YoY). Inflasi secara tahun kalender mencapai 2,10% year to date (YtD).
Inflasi bulanan ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sedangkan inflasi secara tahunan merupakan angka tertinggi sejak Mei 2024 atau dalam 17 bulan terakhir.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik BPS Pudji Ismartini membeberkan, penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 3,05% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,21%.
“Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,21%,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025).
Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi adalah cabai merah dengan andil inflasi sebesar 0,06%, kemudian telur ayam ras dengan andil 0,04%, dan daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.
Selain itu, terdapat komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada Oktober 2025, diantaranya bawang merah dan cabai rawit dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,03%, tomat dengan andil deflasi 0,02%, dan beberapa komoditas lainnya seperti besar, kacang panjang, dan cabai hijau dengan andil deflasi masing0masing 0,01%.
Inflasi Inti Meningkat Jadi 0,03%
Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,39% MtM atau naik dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,18% MtM. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,25%.
Komoditas yang memberikan andil inflasi pada komponen inti adalah emas perhiasan dan biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi.
Komponen lainnya adalah harga diatur pemerintah yang mencatatkan inflasi sebesar 0,10% atau naik dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,06% MtM, dengan andil inflasi sebesar 0,02%.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga diatur pemerintah adalah sigaret kretek mesin (SKM), dan tarif angkutan udara.
Terakhir adalah komponen bergejolak mencatatkan inflasi sebesar 0,03% atau turun dari bulan sebelumnya sebesar 0,52%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,01%.
Sementara itu, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen bergejolak adalah cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Efek Harga Emas
Pudji menyampaikan, secara historis pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 mengalami inflasi kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi.
“Tingkat inflasi yang terjadi pada Oktober 2025 merupakan inflasi tertinggi di bandingkan inflasi Oktober 2021-2024,” tutur Pudji.
Adapun ia menyampaikan, komoditas emas perhiasan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi pada Oktober 2024-2025.
Selanjutnya, berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021-2025 komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas kelompok makanan, minuman dan tembakau, dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak.
Pada Oktober 2025, komoditas emas perhiasan memberikan andil inflasi sebesar 0,21%, cabai merah 0,06%, telur ayam ras 0,04%, daging ayam ras 0,02%, dan wortel 0,01%.