1. Home
  2. Infografik

Suku Bunga Kredit 2025

Sumber: Bank Indonesia
Update : 24 Oktober 2025

BI Rate Turun Tajam, Tapi Bunga Kredit Tak Juga Mengikuti: Mengapa Transmisi Suku Bunga Masih Tersendat?

Meski Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) secara signifikan sejak awal tahun 2025, dampaknya terhadap suku bunga perbankan masih terbatas. Data terbaru menunjukkan bahwa penurunan BI Rate belum sepenuhnya diikuti oleh penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) maupun bunga kredit yang diterapkan bank kepada nasabah.

Pada Desember 2024, BI Rate masih berada di level 6,00%, dengan SBDK sebesar 9,18% dan bunga kredit baru di kisaran 9,35%. Namun, meskipun BI telah memangkas suku bunga acuannya menjadi 4,75%% pada September 2025—turun 125 basis poin sejak awal tahun—SBDK justru hanya sedikit berubah, bahkan sempat naik tipis di beberapa bulan awal 2025.

Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, SBDK berkisar di level 9,1%–9,3%, sedangkan bunga kredit baru tetap berada di sekitar 9,4%–9,8%. Dengan kata lain, penurunan BI Rate sebesar 1,25% hanya diikuti penurunan bunga kredit sekitar 0,1–0,2 poin persentase, menunjukkan transmisi kebijakan moneter yang lambat.

Ada beberapa faktor struktural yang menyebabkan suku bunga kredit sulit turun seiring dengan BI Rate:

1. Biaya Dana yang Masih Tinggi. Suku bunga simpanan tidak turun secepat suku bunga acuan, karena bank masih bersaing menarik dana pihak ketiga (DPK) di tengah likuiditas yang belum longgar.

2. Struktur Pasar Perbankan yang Oligopolistik. Sebagian besar penyaluran kredit didominasi oleh bank besar, sehingga penurunan suku bunga tidak menjadi keharusan kompetitif.

3. Risiko Kredit dan Permintaan yang Lemah. Bank masih berhati-hati menyalurkan kredit di tengah ketidakpastian ekonomi dan lemahnya permintaan dari sektor riil.

4. Faktor Administratif dan Margin Keuntungan. Banyak bank menahan spread bunga untuk menjaga margin laba bersih (NIM) di tengah biaya operasional yang tetap tinggi.

Transmisi penurunan suku bunga yang lambat ini menahan efek stimulus moneter terhadap ekonomi riil. Pelaku usaha, khususnya UMKM dan sektor padat karya, belum sepenuhnya merasakan penurunan biaya pinjaman. Akibatnya, ekspansi produksi dan investasi tetap terbatas, meskipun kebijakan moneter sudah longgar.

Secara makro, kondisi ini bisa membuat pertumbuhan ekonomi tidak optimal meskipun inflasi sudah terkendali. Jika transmisi kredit tidak segera membaik, efektivitas kebijakan moneter akan menurun, dan pemulihan ekonomi akan lebih bergantung pada stimulus fiskal pemerintah.

Penurunan BI Rate bukan jaminan langsung bagi turunnya suku bunga kredit. Tantangannya ada pada transmisi kebijakan yang masih lemah akibat struktur dan perilaku pasar perbankan. Untuk mempercepat transmisi, koordinasi antara BI, OJK, dan perbankan menjadi kunci — agar pelonggaran moneter benar-benar bisa dirasakan sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Periode
BI Rate
SBDK
Bunga Kredit Baru
Bunga Kredit Agregat
Bunga Deposito 1 Bulan
Bunga Deposito 3 Bulan
Bunga Deposito 6 Bulan
Desember 2024
6,00
9,18
9,35
9,20
4,87
5,55
5,97
Januari 2025
5,75
9,23
9,87
9,20
4,82
5,57
6,01
Februari 2025
5,75
9,13
9,82
9,21
4,80
5,59
6,06
Maret 2025
5,75
9,25
9,42
9,19
4,78
5,63
6,08
April 2025
5,75
9,27
9,63
9,19
4,85
5,69
6,10
Mei 2025
5,50
9,23
9,75
9,18
4,84
5,71
6,07
Juni 2025
5,50
9,21
9,62
9,16
4,87
5,75
6,03
Juli 2025
5,25
9,23
9,79
9,16
4,78
5,72
6,07
Agustus 2025
5,00
9,21
9,76
9,13
4,68
5,60
5,97
September 2025
4,74
-
9,12
9,05
-
-
-

Infografik Terbaru

Yield SBN Acuan 2025 Tenor 5 Tahun dan 10 Tahun
DJPPR Kemenkeu | 04 Desember 2025
Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) acuan tenor 5 tahun dan 10% mulai mendaki menjelang akhir tahun
Laju Inflasi November 2025 Melambat
BPS | 6 Hari 53 Menit lalu
Inflasi pada November 2025 turun menjadi 2,72% secara tahunan, dari bulan sebelumnya 2,86%
Neraca Dagang Indonesia Hingga Oktober 2025
BPS | 01 Desember 2025
Surplus neraca dagang Indonesia pada bulan Oktober 2025 turun dalam dua bulan berturut-turut
Kepemilikan SRBI Hingga Oktober 2025
Bank Indonesia | 30 November 2025
Kepemilikan bank pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia meningkat dalam empat bulan hingga Oktober 2025
Kepemilikan SBN Hingga November 2025
DJPPR Kemenkeu | 29 November 2025
Kepemilikan asing pada SBN turun dalam tiga bulan beruntun meski total SBN meningkat
BI Rate November 2025
Bank Indonesia | 19 November 2025
Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan BI Rate di angka 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur 19 November 2025
Saham Dengan Volume Transaksi Terbesar 2025
RTI | 15 November 2025
Saham dengan total volume transaksi terbesar sejak awal tahun hingga 14 November 2025 di BEI
Dana Kelolaan Reksadana Oktober 2025
OJK | 12 November 2025
Total dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana mencapai Rp 621,68 triliun pada Oktober 2025, merupakan peningkatan bulanan tertinggi tahun ini
Indeks Penjualan Riil Oktober 2025
Bank Indonesia | 11 November 2025
Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 4,3% YoY, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 3,7% YoY
Indeks Keyakinan Konsumen Oktober 2025
Bank Indonesia | 11 November 2025
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat ke 121,2 pada Oktober 2025 yang merupakan level tertinggi dalam enam bulan terakhir
loading
Close [X]