Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (20/6), kurs rupiah spot menguat Rp 9 atau 0,05% ke Rp 16.397 per dolar AS.
Dalam sepekan, kurs rupiah menguat 0,57% dari posisi Rp 16.304 per dolar AS pada Jumat (13/6) lalu.
Sedangkan kurs rupiah Jisdor hari ini melemah 0,13% atau Rp 21 ke level Rp 16.399 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 0,65% dari Rp 16.293 per dolar AS di pekan lalu.
Situasi pasar masih sangat tidak pasti di tengah ketegangan Timur Tengah dan tarif perdagangan AS yang membayangi.
"Negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat masih belum terselesaikan dan secara efektif terhenti hanya beberapa pekan sebelum batas waktu yang kritis, yang berpotensi menyebabkan pelemahan rupiah dalam beberapa pekan ke depan," kata Rully Arya Wisnubroto, kepala penelitian Mirae Asset Sekuritas seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Rp 16.397 Per Dolar AS Pada Hari Ini (20/6)
Won Korea memimpin penguatan sebagian besar mata uang Asia. Penguatan didorong oleh arus masuk modal asing ke pasar saham lokal.
Selain itu, meredanya kekhawatiran akan serangan AS ke Iran turut mengangkat kurs mata uang Asia.
Won menguat 0,83% terhadap dolar AS. Peso Filipina menyusul dengan penguatan 0,48%. Dolar Taiwan menguat 0,42% dan rupee India menguat 0,16%.
Dolar Singapura menguat 0,13% dan ringgit Malaysia menguat 0,10%. Yuan China menguat 0,08% dan dolar Hong Kong menguat tipis.
Sementara baht Thailand berkinerja buruk, terbebani oleh ketidakpastian politik di tengah sentimen buruk pemerintahan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra. Hari ini, baht melemah 0,22% terhadap dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Spot Pagi Ini Menguat 0,20% di Level 16.373 per Dolar AS, Jumat (20/6)
Wisnu Varathan, kepala penelitian makro untuk Asia kecuali Jepang di Mizuho Bank mengatakan bahwa ketidakpastian politik yang meningkat dan berpotensi berlangsung lama kini memperburuk kondisi ekonomi yang sudah lemah.
"Dengan kepercayaan bisnis yang sudah terganggu dan sentimen yang rapuh, bisa dibilang ada kebutuhan untuk stimulus lebih lanjut yang lebih cepat," ungkap Varathan seperti dikutip Bloomberg.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah 0,3 poin ke 98,62 poin dari posisi sebelumnya 98,9.
Euro mengambil peran lebih besar di pasar opsi mata uang global. Traders menghindari dolar, mengingat risiko dari kebijakan AS yang tidak dapat diprediksi dan perang dagang global.
Bloomberg melaporkan bahwa sekitar 15%-30% kntrak yang dikaitkan dengan dolar versus mata uang utama dialihkan ke euro. Ini berdasarkan data dari Depository Trust & Clearing Corporation untuk lima bulan pertama tahun ini jika dibandingkan dengan lima bulan terakhir tahun 2024. Ada juga tanda tanda bahwa euro digunakan sebagai tempat berlindung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News