Kurs Rupiah Jisdor Menguat Saat Mata Uang di Pasar Spot Tertekan, Selasa (17/6)

17 Juni 2025 | 16:58 WIB
Kurs Rupiah Jisdor Menguat Saat Mata Uang di Pasar Spot Tertekan, Selasa (17/6)
ILUSTRASI. Selasa (17/6), kurs rupiah spot berada di Rp 16.290 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,15% dari posisi kemarin.

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah pada hari ini. Selasa (17/6), kurs rupiah spot berada di Rp 16.290 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah spot melemah 0,15% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin di Rp 16.265 per dolar AS.

Kurs rupiah Jisdor justru menguat 0,09% ke Rp 16.281 per dolar AS pada hari ini. Kemarin, posisi rupiah Jisdor berada di Rp 16.296 per dolar AS.

Sejumlah sentimen berpengaruh pada pergerakan rupiah. Investor menunggu keputusan suku bunga BI Rate yang akan diputuskan esok. Dari eksternal, konflik Iran-Israel masih menjadi hambatan sehingga investor lebih memilih safe haven.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.290 Per Dolar AS di Hari Ini (17/6), Asia Melemah

Meski ada aksi tunggu, lelang surat berharga negara (SBN). Bloomberg melaporkan bahwa lelang SBN hari ini ramai peminat. Total permintaan masuk mencapai lebih dari Rp 80 triliun.

Seluruh mata uang Asia melemah bersama dengan rupiah pada hari ini. Pelemahan paing dalam adalah won Korea sebesar 0,55%.

Pelemahan won disusul oleh peso Filipina, baht Thailand, dolar Taiwan, rupee India, dan rupiah. Pelemahan juga terjadi pada dolar Singapura, ringgit Malaysia, yen Jepang, dan yuan China. Hanya dolar Hong Kong yang stabil dan bergerak antara pelemahan dan penguatan tipis 0,001%.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia hari ini menguat ke 98,18. Kemarin, posisi dollar index berada di 97,998.

Selanjutnya: Jakarta Fair 2025 Dibuka Kamis (19/6), Simak Jadwal Konser PRJ Kemayoran

Menarik Dibaca: Perang Dagang AS-China Mereda, Peluang Berinvestasi di Pasar Obligasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]