Kurs Rupiah Tembus Rp 16.400 Per Dolar AS, Kamis (19/6) Karena Peningkatan Risiko

19 Juni 2025 | 16:03 WIB
Kurs Rupiah Tembus Rp 16.400 Per Dolar AS, Kamis (19/6) Karena Peningkatan Risiko
ILUSTRASI. Kamis (19/6), kurs rupiah spot berada di Rp 16.406 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah spot melemah 0,57% atau Rp 93.

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar spot valuta asing, pasar NDF domestik dan luar negeri untuk menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah tekanan eksternal baru.

Kurs rupiah spot melemah tajam di perdagangan hari ini. Kamis (19/6), kurs rupiah spot berada di Rp 16.406 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah spot melemah 0,57% atau Rp 93 dari posisi kemarin di Rp 16.313 per dolar AS.

Posisi rupiah paling lemah hari ini sempat menyentuh Rp 16.413 per dolar AS.

Kurs rupiah Jisdor melemah 0,36% atau Rp 59 menjadi Rp 16.378 per dolar AS. Kemarin, kurs rupiah Jisdor masih berada di Rp 16.319 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Loyo ke Level Rp 16.378 per Dolar AS pada Kamis (19/6)

Direktur Eksekutif Manajemen Aset dan Moneter Erwin Gunawan Hutapea kepada Bloomberg mengatakan bahwa rupiah melemah seiring dengan penguatan dolar AS menyusul sinyal terbaru dari Federal Reserve yang menyatakan bahwa kebijakan ketat dapat dipertahankan dalam jangka waktu lebih lama serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang berpotensi melibatkan AS.

Dia menambahkan, BI melakukan intervensi secara terukur untuk menjaga likuiditas valas dan mengurangi volatilitas mat uang yang berlebihan tanpa mengganggu mekanisme pasar.

Kurs rupiah melemah bersama dengan mayoritas mata uang Asia. Tetapi hanya peso Filipina yang mencatat pelemahan lebih dalam ketimbang rupiah di pasar spot.

Nilai tukar peso melemah 0,86% terhadap the greenback.

Pelemahan rupee India sebesar 0,38%, lebih kecil ketimbang rupiah. Dolar Taiwan juga melemah 0,34%. 

Berturut-turut selanjutnya, pelemahan kurs juga terjadi pada mata uang baht Thailand, dolar Singapura, won Korea, ringgit Malaysia, dan yen Jepang.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Ketika BI Menahan BI Rate, Rabu (18/6)

Sementara yuan China justru menguat 0,05%. Sedangkan dolar Hong Kong hanya bergerak menguat tipis terhadap dolar AS.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia hari ini menguat 98,97 dari posisi 98,90 pada perdagangan kemarin.

Indeks dolar menguat tiga hari beruntun setelah menyentuh level terendah dalam 39 bulan terakhir pada amis (12/6) pekan lalu.

Prospek jangka pendek dolar berubah bullish dengan posisi dan harga minyak yang juga berbalik naik. 

Pembalikan risiko terjadi setelah mencuatnya konflik Timur Tengah kembali. Pembalikan risiko menjadi paling bullish terhadap dolar sejak awal Maret.

Selanjutnya: BNI Jalankan Strategi Efisiensi dan Penguatan Dana Murah untuk Jaga Profitabilitas

Menarik Dibaca: Inovasi Anak Muda Ubah Tantangan Iklim Jadi Peluang di Lahan Pertanian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]