Kurs Rupiah Melemah Lagi Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Selasa (12/8)

Selasa, 12 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Kurs Rupiah Melemah Lagi Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Selasa (12/8)
ILUSTRASI. Selasa (12/8), kurs rupiah spot melemah Rp 10 atau 0,06% ke Rp 16.290 per dolar Amerika Serikat (AS).

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan hari ini setelah menguat di awal pekan. Selasa (12/8), kurs rupiah spot melemah Rp 10 atau 0,06% ke Rp 16.290 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sejalan, kurs rupiah Jisdor hari ini melemah Rp 45 atau 0,28% ke Rp 16.298 per dolar AS.

Investor menunggu rilis data inflasi AS hari ini. Inflasi AS akan memberikan petunjuk tentang jalur kebijakan Federal Reserve dan prospek pelonggaran regional.

"Rupiah bergerak datar karena pasar waspada terhadap data inflasi AS yang akan dirilis hari ini," kata Alan Lau, ahli strategi valuta asing di Malayan Banking Berhad yang berbasis di Singapura kepada Bloomberg.

Perhatian khusus diberikan pada tanda-tanda dampak tarif yang signifikan terhadap tekanan harga AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,28% ke Rp 16.298 per Dolar AS pada Selasa (12/8/2025)

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia pada hari ini. Pelemahan paling dalam terjadi pada dolar Taiwan, yakni 0,27%. Yen Jepang melemah 0,20%.

Rupee India melemah 0,07%. Peso Filipina melemah 0,04%. Baht Thailand melemah 0,04%.Yuan China melemah 0,04%.

Sedangkan won Korea menguat 0,09% terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia menguat 0,08%.

Dolar Singapura menguat 0,02%. Sedangkan dolar Hong Kong menguat tipis terhadap dolar AS.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat tipis 0,06%. Ini adalah penguatan indeks dolar di hari kedua berturut-turut. Indeks dolar hari ini berada di 98,58.

Investor dan analis memperingatkan bahwa perpanjangan gencatan senjata perdagangan antara AS dan China dapat memperpanjang ketidakpastian dan menimbulkan risiko yang lebih persisten terhadap inflasi. Ini akan mengaburkan prospek bagi para pembuat kebijakan The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]