Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat di awal pekan ini. Di pasar spot, kurs rupiah menguat tipis 0,08% menjadi Rp 16.280 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sejalan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,28% ketimbang akhir pekan lalu menjadi Rp 16.253 per dolar AS.
Di Asia, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang lainnya. Ringgit Malaysia mencatat penguatan terbesar yakni 0,24%, disusul yen Jepang yang menguat 0,24%.
Dolar Singapura menguat 0,09%, peso Filipina menguat 0,08%, rupiah menguat 0,08%, rupee India menguat 0,03% dan dolar Hong Kong yang menguat 0,001% terhadap dolar AS.
Sedangkan mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS sore ini. Dolar Taiwan melemah 0,25%, baht Thailand melemah 0,08%, won Korea melemah 0,05% dan yuan China melemah 0,02%.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,28% ke Rp 16.253 per Dolar AS pada Senin (11/8/2025)
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia berada di 98,21. Indeks dolar menguat 0,08% ketimbang posisi akhir pekan lalu.
Pasar keuangan menunggu rilis data inflasi AS yang akan diumumkan esok. Data inflasi ino untuk mengukur efek tarif Trump terhadap ekonomi AS.
Para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan bahwa laju inflasi akan naik 0,3% menjadi 3%, menjauh dari target Federal Reserve.
Kenaikan laju inflasi akan membubarkan prediksi penurunan suku bunga The Fed pada September nanti.
"Indeks Harga Konsumen AS yang lebih rendah daripada perkiraan dapat mendorong pasar untuk memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis points pada bulan September," kata Christopher Wong, ahli strategi valas di OCBC seperti dikutip Bloomberg.
Di sisi lain, data ketenagakerjaan dan manufaktur AS melemah sehingga menyebabkan The Fed harus benar menimbang kebijakan suku bunga selanjutnya.
Alhasil, nilai tukar dolar cenderung bergejolak setelah tertekan pada pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
