Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 7,83% dalam sepekan terakhir bulan Februari 2025. IHSG ditutup di posisi 6.270,28 pada Jumat (28/2).
IHSG melemah 11,43% sejak awal tahun. Sedangkan untuk bulan Februari, IHSG melemah 11,80% dari posisi 7.109,2 pada akhir Januari 2025.
Dalam lima hari perdagangan sepekan periode 24-28 Februari 2025, IHSG turun dalam empat hari. IHSG hanya menguat tipis 0,29% pada Rabu (26/2).
Saham-saham kelas kakap terkena aksi jual. Alhasil, 10 top laggards IHSG sepekan merupakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar alias big cap.
Ini deretan top laggards IHSG pada 24-28 Februari 2025 serta saham-saham yang menjadi top leaders menurut data BEI:
Baca Juga: Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, GIC Jual Seluruh Kepemilikannya di EMTK & BUKA
Saham DCII yang menjadi top leader terakhir berada di harga Rp 116.125 per saham. Saham ini terkena suspensi atau penghentian sementara perdagangan sejak 27 Februari 2025 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
Saham ini juga menjadi satu-satunya saham di deretan 20 saham big cap yang mencatat kenaikan dalam sepekan terakhir. Total kapitalisasi pasar 20 saham dengan market cap terbesar turun Rp 609,32 triliun dalam sepekan. Sedangkan total kapitalisasi pasar BEI dalam sepekan turun Rp 906 triliun menjadi Rp 10.880 triliun.
Berikut 20 saham dengan market cap terbesar di BEI pada sepekan terakhir:
Baca Juga: Pekan Ini Longsor 7,83%, Tengok Proyeksi IHSG pada Senin (3/3)
Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 10,22 triliun di seluruh pasar saat IHSG tumbang pekan ini. Net sell asing ini hampir sembilan kali lipat jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang sebesar Rp 1,16 triliun.
Selain saham perbankan, saham EMTK dan BUKA mencatat net sell jumbo setelah aksi jual GIC pada 24 Februari.
Sepuluh dari 11 indeks sektoral turun bersama dengan IHSG pada pekan ini. Hanya sektor teknologi yang masih melesat hingga 11,86% dalam sepekan.
Sektor barang baku mencatat penurunan paling dalam, yakni 12,63% sepekan. Sektor energi tumbang 8,87%. Sektor infrastruktur ambruk 8,52%. Sektor barang konsumsi primer merosot 7,58%. Sektor keuangan melorot 6,13%.
Sektor barang konsumsi nonprimer ambruk 5,89%. Sektor perindustrian terpangkas 5,55%. Sektor properti dan real estat tergerus 5,19%. Sektor transportasi dan logistik turun 4,67%. sektor kesehatan melemah 4,03%.
Selanjutnya: Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Berlaku atau Tidak? (3 Maret 2025)
Menarik Dibaca: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2025 Kota Madiun dan Sekitarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News