Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12% Q2-2025, Disokong Konsumsi-Investasi

Rabu, 06 Agustus 2025 | 09:21 WIB
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12% Q2-2025, Disokong Konsumsi-Investasi
ILUSTRASI. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 2,64%, sementara Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menyumbang 2,06%. FOTO: Warga berbelanja di supermarket di Jakarta, Rabu (29/1/2025). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/01/2024.

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencatatkan kenaikan sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/YoY), menurut laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa (5/8).

Pencapaian ini lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya (4,87% YoY) maupun kuartal II-2024 (5,05% YoY).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyebut bahwa pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang menjadi sumber utama penggerak ekonomi nasional.

“Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 2,64%, sementara Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menyumbang 2,06%,” ujar Edy dalam konferensi pers.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12% Kuartal II-2025, Lampaui Proyeksi IMF

Kenapa Ekonomi Indonesia Tumbuh?

1. Konsumsi Rumah Tangga Stabil dan Kuat

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% YoY, sama seperti kuartal sebelumnya. Stabilitas ini dipicu oleh peningkatan belanja kebutuhan primer serta meningkatnya mobilitas masyarakat selama periode libur Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, Iduladha, dan libur sekolah.

Permintaan makanan, minuman jadi, transportasi, dan restoran juga meningkat. “Hal ini menunjukkan peran konsumsi domestik tetap dominan sebagai penggerak utama ekonomi nasional,” ujar Edy.

2. Investasi Melonjak Tajam

Pertumbuhan PMTB tercatat tumbuh 6,99% YoY, jauh lebih tinggi dari kuartal I 2025 maupun kuartal II 2024. Lonjakan ini didorong oleh investasi swasta dan belanja modal pemerintah, khususnya di sektor mesin dan peralatan.

BPS mencatat:

  • Belanja modal pemerintah naik 30,37% YoY
  • Impor barang modal (jenis mesin) tumbuh 28,16% YoY

Hal ini mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi ke depan.

Baca Juga: Melebihi Ekspektasi, Ekonom Menilai Data Pertumbuhan Ekonomi BPS Janggal

3. Ekspor Tetap Tumbuh, Meski Moderat

Ekspor tercatat tumbuh 10,62% YoY, terutama dari komoditas nonmigas seperti lemak dan minyak nabati/hewan, besi dan baja, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan. Namun kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 0,22%, lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya.

Kontribusi dari ekspor jasa pun ikut meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

4. Konsumsi Pemerintah Masih Lesu

Berbeda dari sektor lain, konsumsi pemerintah justru masih mengalami kontraksi -0,02% YoY, menurun dibanding kuartal I 2025 yang tumbuh tipis 0,08% YoY, dan jauh di bawah kuartal II-2024 yang tumbuh 0,61% YoY.

Edy menambahkan bahwa meskipun sektor pemerintah belum menjadi motor utama, tren belanja modal menunjukkan arah positif untuk menopang pertumbuhan ke depan.

Baca Juga: Kalender Ekonomi 6 Agustus 2025: Waspada Data Minyak dan Tenaga Kerja

Apa Implikasinya?

Kinerja ekonomi kuartal II-2025 yang melampaui ekspektasi ini menunjukkan bahwa pondasi domestik Indonesia masih solid, terutama dari sisi konsumsi masyarakat dan aktivitas investasi.

Bagi pelaku usaha dan investor, tren pertumbuhan ini membuka peluang di sektor konsumsi, infrastruktur, dan manufaktur. Sementara pemerintah dapat mempertimbangkan untuk mengoptimalkan belanja APBN guna memperkuat daya dorong fiskal pada kuartal-kuartal berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]