Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang ditutup di bawah Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) menjelang akhir pekan lalu hingga awal pekan ini berbalik melemah. Kurs rupiah bahkan melemah dalam enam hari perdagangan berturut-turut.
Jumat (22/8), kurs rupiah spot melemah Rp 63 atau 0,39% menjadi Rp 16.351 per dolar AS. Kurs rupiah spot mengakumulasi pelemahan 1,13% dalam sepekan dari Rp 16.169 per dolar AS pada Jumat (15/8) lalu.
Kurs rupiah Jisdor melemah Rp 57 atau 0,35% menjadi Rp 16.340 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 1,10% dari posisi Rp 16.162 per dolar AS pada Jumat pekan lalu.
Pekan ini, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate untuk keempat kalinya sejak awal 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa BI akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah volatilitas global lewat intervensi pasar.
Baca Juga: Ditutup Melemah, Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah di Pekan Depan
"Kami masih positif rupiah dengan target Rp 16.000 meski terjadi aksi jual tajam menyusul pemangkasan suku bunga BI yang mengejutkan pada Rabu lalu," kata Wee Khoon Ching, ahli strategi BNY seperti dikutip Bloomberg.
Rupiah memimpin pelemahan mata uang Asia pada hari ini. Selain rupiah, pelemahan terbesar terjadi pada rupee India sebesar 0,3%.
Yen Jepang melemah 0,23%. Dolar Taiwan melemah 0,21%. Dolar Hong Kong melemah 0,06%.
Dolar Singapura tertekan 0,05%. Ringgit Malaysia melemah 0,03%. Baht Thailand melemah 0,03%.
Baca Juga: BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2026 di Level 4,7% - 5,5%, Rupiah Stabil
Tiga mata uang Asia mampu menguat di tengah tekanan pasar. Won Korea menguat 0,54% terhadap dolar AS.
Peso Filipina menguat 0,15%. Yuan China menguat 0,01% terhadap dolar AS.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia hari ini menguat 0,11% menjadi 98,73. Indeks dolar menguat 0,9% dalam sepekan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
