Kurs Rupiah Menguat Tajam ke Rp 16.115 Per Dolar AS Menjelang Peringatan Kemerdekaan

Kamis, 14 Agustus 2025 | 18:38 WIB
Kurs Rupiah Menguat Tajam ke Rp 16.115 Per Dolar AS Menjelang Peringatan Kemerdekaan
ILUSTRASI. Kamis (14/8), kurs rupiah di pasar spot menguat Rp 87 atau 0,54% ke Rp 16.115 per dolar AS dari posisi kemarin.

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat dalam dua hari perdagangan beruntun. Bahkan, kurs rupiah di pasar spot telah turun di bawah Rp 16.200 per dolar AS.

Kamis (14/8), kurs rupiah di pasar spot menguat Rp 87 atau 0,54% ke Rp 16.115 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp 16.202 per dolar AS.

Sejalan, kurs rupiah Jisdor menguat Rp 128 atau 0,79% ke Rp 16.109 per dolar AS.

Kurs rupiah mencapai level paling kuat sejak Desember 2025. Salah satu hal yang menyokong kurs rupiah adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang berpotensi menambah arus masuk dana asing ke pasar keuangan Indonesia.

Penguatan rupiah juga disokong oleh penguatan pasar saham Indonesia ke rekor terbaru.

Baca Juga: Rupiah Masih Menguat pada Kamis (14/8), Analis Ungkap Pemicunya

Analis Nomura mengatakan bahwa faktor-faktor termasuk data AS yang lebih lemah dan penurunan suku bunga Federal Reserve akan membantu rupiah mengungguli lebih signifikan terhadap dolar dalam beberapa bulan mendatang.

Di pasar Asia hari ini, hanya yen Jepang yang mencatat penguatan lebih tinggi ketimbang rupiah. Yen Jepang menguat 0,56% terhadap dolar AS di psar spot. 

Dolar Hong Kong menguat 0,1%. Yuan China menguat 0,08%.

Sedangkan sejumlah mata uang Asia melemah. Won Korea melemah 0,51% terhadap dolar AS. Peso Filipina melemah 0,31%. Baht Thailand melemah 0,26%. 

Dolar Taiwan tertekan 0,15%. Rupee India melemah 0,14%. Ringgit Malaysia melemah 0,13%. Sedangkan Dolar Singapura melemah 0,09%.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia hari ini melemah tipis 0,05% ke 97,79 hingga sore ini.

Indeks dolar melemah dalam tiga hari perdagangan berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]