Kurs Rupiah Kokoh Menguat Menjelang Akhir Pekan, Jumat (12/12)

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:44 WIB
Kurs Rupiah Kokoh Menguat Menjelang Akhir Pekan, Jumat (12/12)
ILUSTRASI. Jumat (12/12), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,18% menjadi Rp 16.646 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor menguat 0,10% menjadi Rp 16.652.

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (12/12), kurs rupiah di pasar spot menguat Rp 30 atau 0,18% menjadi Rp 16.646 per dolar AS.

Dalam sepekan terakhir, kurs rupiah hanya menguat tipis Rp 2 jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan sebelumnya di angka Rp 16.648 per dolar AS.

Kurs rupiah Jisdor menguat Rp 16 atau 0,10% menjadi Rp 16.652 per dolar AS pada hari ini. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor menguat tipis Rp 3 dari posisi Rp 16.655 per dolar AS pada Jumat (5/12).

Penurunan suku bunga Fed Funds Rate ketiga kalinya pada Rabu (10/12) menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah. Imbal hasil surat utang yang mengecil di AS berpotensi menambah aliran dana asing di pasar yang menawarkan return lebih tinggi.

Dana asing telah keluar dari pasar surat berharga negara (SBN) dalam tiga bulan berturut-turut hingga November 2025. Imbal hasil SBN acuan tenor 10 tahun meningkat dari level terendah tahun ini di 5,93% pada Oktober lalu menjadi 6,23% pada awal Desember.

Kenaikan yield SBN ini menunjukkan penurunan harga SBN yang disebabkan oleh tekanan jual.

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat Hari Ini (11/12) Setelah The Fed Menurunkan Suku Bunga Tiga Kali

Rupiah menguat bersama dengan mata uang Asia lain. Ringgit Malaysia menguat 0,33%.

Dolar Taiwan menguat 0,22%. Baht Thailand menguat 0,08%.

Dolar Singapura menguat 0,05%. Yuan China menguat tipis 0,007%.

Sedangkan sebagian mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea melemah 0,38%. 

Yen Jepang melemah 0,18%. Peso Filipina melemah 0,13%.

Dolar Hong Kong melemah 0,04%. Rupee India melemah 0,02%.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia sore ini menguat 0,09% menjadi 98,43. Indeks dolar menguat setelah turun dua hari perdagangan beruntun.

Bank-bank seperti Deutsche Bank AG dan Goldman Sachs Group Inc memperkirakan bahwa dolar AS akan kembali melemah tahun depan karena The Fed terus menurunkan suku bunga.

Menurut perkiraan konsensus Bloomberg, indeks dolar diprediksi akan melemah sekitar 3% pada tahun depan. Pelemahan ini bisa terjadi seiring dengan penurunan suku bunga acuan lebih lanjut.

Tetapi The Fed pekan ini hanya memberi sinyal satu kali penurunan bunga di tahun depan. The Fed telah menurunkan suku bunga acuan tiga kali tahun ini. Fed Funds Rate berada di angka 3,5%-3,75% setelah tiga kali pemangkasan.

Selanjutnya: OJK: Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 92,9 Triliun

Menarik Dibaca: 7 Herbal dan Rempah-Rempah Penurun Tekanan Darah Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]