Inflasi Hanya 1,57% di 2024, Batas Bawah Target Pemerintah

03 Januari 2025 | 05:40 WIB
Inflasi Hanya 1,57% di 2024, Batas Bawah Target Pemerintah
ILUSTRASI. Suasana gerai roko roti di Jakarta, Kamis (2/1/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan sebesar 1,57% sepanjang 2024. Angka ini merupakan level year-to-date terendah sejak BPS menghitung inflasi pada 1958. Rendahnya inflasi disebabkan oleh penurunan harga pangan pokok, dan turunnya tarif angkutan udara. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)

Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia sepanjang 2024, mencapai 1,57% year on year (YoY). Artinya, inflasi tahun lalu berada di batas bawah target sasaran inflasi 2024 yang sebesar 1,5% hingga 3,5%.

Laju inflasi 2024 merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan data lima tahun terakhir. Catatan BPS, inflasi juga pernah tercatat rendah, yakni sebesar 1,68% YoY pada tahun 2020 lalu. Sedangkan inflasi tahun 2023 tercatat sebesar 2,61% YoY.

Pudji Sumartini, Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS menjelaskan, Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024 meningkat menjadi 106,80 dari tahun sebelumnya yang sebesar 105,15.

Inflasi Indonesia 2024

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi pendorong inflasi 2024. Kelompok ini, mencatatkan inflasi sebesar 1,9%, andil 0,55% terhadap inflasi umum.

Pada kelompok ini, komoditas yang menjadi pendorong utamanya, yaitu sigaret kretek mesin (SKM) dengan andil 0,13% dan minyak goreng dengan andil 0,11%.

Selain itu, "Juga beras, kopi bubuk, bawang merah, ikan segar, daging ayam ras, dan bawang putih," kata Pudji dalam konferensi pers, Kamis (2/1).

Sementara itu, komoditas lain di luar kelompok tersebut yang turut mendorong inflasi 2024, yakni emas perhiasan dengan andil 0,35% da nasi dengan lauk dengan andil.

Baca Juga: Kelas Menengah Harus Setop Beli 5 Barang Ini untuk Menghindari Inflasi

Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang mengalami menahan laju inflasi 2024, yakni kelompok transportasi dengan memberikan andil deflasi sebesar 0,04%. "Ini didorong penurunan tarif angkutan udara di Desember 2024," tambahnya.

Secara umum, berdasarkan komponennya, laju inflasi 2024 lebih disebabkan oleh komponen inti alias core inflation sebesar 2,26%, dengan andil 1,44%. Komoditas pendorong utamanya, yakni emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah.

Sementara inflasi harga diatur pemerintah (administered prices) tercatat 0,56%, dengan andil 0,11%. Sedangkan inflasi harga bergejolak (volatile food) tercatat 0,12%, dengan andil 0,02%.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Ungkap Satu Strategi yang Pasti Gagal: Menghindari Risiko

Inflasi Desember 2024

Inflasi untuk bulan Desember 2024 sebesar 0,44% month to month (MtM). Angka ini, lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,3% MtM dan dibanding Desember 2023 yang tercatat sebesar 0,41% MtM.

"Desember 2024, terjadi inflasi 0,44%, lebih tinggi dari Desember 2023, tetapi tidak setinggi inflasi Desember 2020 hingga Desember 2022," terang Pudji Sumartini.

Lebih lanjut Pudji menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi Desember didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 1,33% dan andil 0,38% terhadap inflasi umum. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok tersebut, yakni telur ayam ras dan cabai merah dengan masing-masing andil 0,06%.

Baca Juga: PMI Manufaktur Membaik, Kemenkeu Optimistis Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5%

"Selain itu, ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng migor dengan masing-masing andil 0,03%. Kemudian bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras dengan andil masing-masing 0,01%," tambahnya.

Berdasarkan komponennya, laju inflasi Desember utamanya didorong oleh komponen bergejolak dengan inflasi 2,04% dan andil 0,33%. Adapun komoditas yang dominan mendorong inflasi pada komponen ini, yaitu telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

Sementara komponen inti, mencatatkan inflasi sebesar 0,17% dengan andil 0,11%, terutama didorong oleh komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi. Sedangkan komponen harga diatur pemerintah, mencatat inflasi 0,03%, dengan andil yang tidak signifikan.

Selanjutnya: Tak Perlu Buru-Buru Beli Token Listrik, Diskon PLN Berlaku Sepanjang Januari

Menarik Dibaca: Tonton 7 Drakor Populer Lee Min Ho Ini Sebelum Nonton When The Stars Gossip

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]