Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia pada Kamis, 21 Agustus 2025, terpantau melemah. Mengutip data Bloomberg, harga emas spot pada pukul 16:20 WIB berada di level US$ 3.340,16 per troi ons, terkoreksi –0,25% dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Koreksi ini terjadi setelah reli harga emas dalam beberapa pekan terakhir, di tengah ketidakpastian geopolitik global serta fluktuasi dolar AS.
Saham Emas Bergerak Beragam
Sejalan dengan pelemahan harga emas, saham-saham produsen emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak bervariasi hingga penutupan perdagangan sore ini.
Hingga pukul 16:00 WIB, saham ANTM, MDKA, PSAB, dan ARCI tercatat memerah, sementara saham BRMS, MEDC, dan UNTR justru menghijau.
Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh saham United Tractors Tbk (UNTR), sedangkan kenaikan terendah dialami Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Di sisi lain, penurunan terdalam menimpa saham Pelita Sejahtera Abadi Tbk (PSAB), sementara penurunan terdangkal dialami oleh saham Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,67% ke 7.890 Kamis (21/8), Saham Big Banks Bergerak Bervariasi
Ringkasan Pergerakan Saham Emas
Berikut pergerakan harga saham produsen emas sepanjang perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025:
-
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)
Ditutup di harga Rp 2.830, turun 0,35% dibandingkan penutupan kemarin. Saham ANTM sempat menyentuh level tertinggi Rp 2.880. -
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Berada di level Rp 2.280, melemah 1,72%. Saham MDKA sempat naik ke Rp 2.340 sebelum terkoreksi. -
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Ditutup di harga Rp 482, naik 0,42% dibandingkan perdagangan Rabu (20/8). -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk Tbk (PSAB)
Melemah cukup dalam ke Rp 428, turun 3,17%. -
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
Ditutup di level Rp 650, terkoreksi 2,99% dari harga sebelumnya. -
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Menguat ke harga Rp 1.200, naik 1,27%. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp 1.235. -
United Tractors Tbk (UNTR)
Menguat signifikan ke level Rp 25.800, melesat 5,74%. Saham ini sempat mencatatkan harga tertinggi Rp 25.850.
Pelemahan harga emas global memberikan sentimen negatif pada sebagian saham emiten tambang emas, meski tidak seragam.
Faktor eksternal seperti pergerakan dolar AS, kebijakan suku bunga The Fed, serta kondisi geopolitik global diperkirakan masih akan memengaruhi tren harga emas ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
