Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,55% atau 39,42 poin ke 7.140,91 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis ( 21/11). IHSG ditutup turun meski terus berada di zona hijau pada sesi I kemarin.
IHSG tercatat turun 1,02% dalam sepekan dan melemah 7,46% dalam sebulan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG melemah 1,81%.
Dari 20 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar (big cap), dua saham mencatat penurunan beruntun dalam tiga hari yaitu BRIS dan TPIA. Harga saham TPIA menjadi saham big cap dengan penurunan paling dalam yakni 27,32% dalam sebulan terakhir. Sedangkan saham BRIS masuk jajaran dengan penurunan paling dalam sepekan, yakni melemah 5,61%.
Saham BMRI bahkan mencatat penurunan dalam enam hari perdagangan berturut-turut. Dalam sepekan, harga saham BMRI terpangkas 3,53%.
Dari 20 saham big cap, 19 saham mencatat penurunan dalam sebulan terakhir. Menurut hitungan RTI, hanya satu saham big cap yang menguat dalam sebulan terakhir, yakni BYAN.
Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga saham BYAN sebulan terakhir mencapai 10,63%.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.140 Hari Ini (21/11), Net Sell Asing Tembus Rp 1,13 Triliun
Saham big cap dengan kenaikan harga tertinggi harian:
1. BYAN (5,56% | Rp 19.000)
2. TLKM (3,36% | Rp 2.770)
Saham big cap dengan penurunan harga terdalam harian:
1. BREN (-2,96% | Rp 6.550)
2. BRIS (-2,89% | Rp 2.690)
3. BBNI (-2,68% | Rp 4.720)
Saham big cap dengan kenaikan harga tertinggi mingguan (Kamis, 21 November 2024 vs Kamis, 14 November 2024):
1. DCII (10,34% | Rp 44.800)
2. TLKM (9,49% | Rp 2.770)
3. BYAN (6,00% | Rp 19.000)
Saham big cap dengan penurunan harga terdalam mingguan (Kamis, 21 November 2024 vs Kamis, 14 November 2024):
1. BREN (-6,76% | Rp 6.550)
2. BRIS (-5,61% | Rp 2.690)
3. BBRI (-5,56% | Rp 4.250)
Saham big cap dengan kenaikan harga tertinggi bulanan (Kamis, 21 November 2024 vs Senin, 21 Oktober 2024):
1. BYAN (10,63% | Rp 19,000)
Saham big cap dengan penurunan harga terdalam bulanan (Kamis, 21 November 2024 vs Senin, 21 Oktober 2024):
1. TPIA (-27,32% | Rp 6.450)
2. DSSA (-17,96% | Rp 36.775)
3. BBNI (-16,09% | Rp 4.720)
Berikut posisi 20 saham big cap di perdagangan Kamis (21/11):
Baca Juga: Indeks Saham Wall Street Mixed, Harga Saham Nvidia Melesat pada Kamis (21/11)
Meski IHSG turun, ada 20 saham yang harganya naik dengan persentase double digit. Sementara saham-saham yang turun dengan persentase double digit hanya tiga saham.
Berikut top gainers dan top losers IHSG pada Kamis (21/11):
Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 1,13 triliun di seluruh pasar saat IHSG turun. Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 1,09 triliun. Sedangkan di pasar negosiasi ada net sell Rp 42,50 miliar.
Saham-saham dengan net sell terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 531,27 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 382,97 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 66,82 miliar.
Saham-saham dengan net buy terbesar asing adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 74,51 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 33,03 miliar, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 30,58 miliar.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,55% di Kamis (21/11), Cek Rekomendasi Saham untuk Jumat (22/11)
Top gainers LQ45 adalah:
- PT Indosat Tbk (ISAT) 5,04%
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) 3,36%
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) 2,61%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -4,76%
- PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) -3,61%
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -3,6%
Baca Juga: Berpotensi Melemah, Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (22/11)
Saham-saham big cap atau berkapitalisasi pasar besar masih menjadi penggerak IHSG. Berikut saham-saham top leaders (penyokong) dan top laggards (pemberat) IHSG:
Empat sektor masih menguat saat IHSG turun. Sektor infrastruktur melesat 0,94%. Sektor kesehatan melaju 0,41%. Sektor teknologi naik 0,27%. Sektor energi menanjak 0,25%.
Tujuh sektor turun bersama dengan IHSG. Sektor barang konsumsi primer turun 0,92%. Sektor keuangan terpangkas 0,80%. Sektor properti dan real estat melemah 0,77%. Sektor transportasi dan logistik melemah 0,71%. Sektor perindustrian tergerus 0,69%. Sektor barang konsumsi noprimer terkoreksi 0,22%. sektor barang baku turun 0,19%.
Total volume transaksi bursa mencapai 17 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,82 triliun. Sebanyak 316 saham melemah. Ada 231 saham yang menguat dan 244 saham flat.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG IKN dan Kalimantan Timur, Cuma Mendung (22 November 2024)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News