Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat tumbang ke 7.182 di perdagangan kemarin. Tetapi IHSG akhirnya hanya ditutup turun 0,28% atau 20,73 poin ke 7.266,46 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/11).
IHSG masih cenderung tertekan dalam hampir tiga pekan terakhir. Dalam 14 hari perdagangan, IHSG turun 11 hari di antaranya dan hanya menguat tiga hari.
Penurunan saham-saham berkapitalisasi pasar besar alias big cap menjadi pemberat IHSG, selain karena net sell asing yang masih besar.
Sejalan dengan IHSG, saham BBRI pun menjadi saham big cap paling boncos dari sisi reli penurunan yang panjang. Harga saham BBRI turun dalam lima hari perdagangan berturut-turut.
Dalam 15 hari perdagangan, saham BBRI turun dalam 12 hari dan hanya menguat tiga hari. Nasib serupa juga menimpa saham BREN dan TPIA yang hanya menguat tiga hari dalam 14 hari perdagangan terakhir meski naik di hari yang berbeda.
Menyusul BBRI, reli penurunan panjang juga terjadi pada saham ADRO dan BBCA yang turun dalam empat hari perdagangan beruntun. Sedangkan saham DSSA turun dalam tiga hari berturut-turut.
Sebaliknya, harga saham BYAN justru naik dalam tiga hari perdagangan berturut-turut.
Saham PANI turun satu peringkat ke posisi 10 saham big cap setelah harga sahamnya melemah 6,4% dalam sehari. Posisi PANI digeser oleh saham BMRI. Meski juga melemah, penurunan harga saham BMRI tak sedalam PANI.
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Banyak Ditadah Asing Saat IHSG Tertekan di Awal Pekan
Berikut kinerja 20 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI per Senin (11/11).
Saham big cap dengan kenaikan harga tertinggi harian
1. BREN (7,27% | Rp 7.375)
2. AMMN (2,78% | Rp 9.250)
3. BMRI (0,40% | Rp 6.350)
Saham big cap dengan penurunan harga terdalam harian
1. DSSA (-9,05% | Rp 37.700)
2. PANI (-6,40% | Rp 15.725)
3. TPIA (-3,09% | Rp 7.050)
Saham big cap dengan kenaikan harga tertinggi mingguan (Senin, 11 November 2024 vs Senin, 04 November 2024)
1. BREN (11,74% | Rp 7.375)
2. BYAN (3,20% | Rp 17.750)
3. AMMN (2,78% | Rp 9.250)
Saham big cap dengan penurunan harga terdalam mingguan (Senin, 11 November 2024 vs Senin, 04 November 2024)
1. DSSA (-15,28% | Rp 37.700)
2. TPIA (-14,80% | Rp 7.050)
3. PANI (-8,31% | Rp 15.725)
Saham big cap dengan kenaikan harga tertinggi bulanan (Senin, 11 November 2024 vs Jumat, 11 Oktober 2024)
1. PANI (31,04% | Rp 15,725)
2. BREN (13,46% | Rp 7,375)
3. BYAN (6,29% | Rp 17,750)
Saham big cap dengan penurunan harga terdalam bulanan (Senin, 11 November 2024 vs Jumat, 11 Oktober 2024)
1. TPIA (-17,54% | Rp 7.050)
2. DSSA (-9,16% | Rp 37.700)
3. BBRI (-8,98% | Rp 4.460)
Baca Juga: Begini Pergerakan Wall Street di Awal Pekan Setelah Trump Menang Pilpres AS
Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 1,53 triliun di seluruh pasar saat IHSG turun Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 1,55 triliun. Sedangkan di pasar negosiasi, ada net buy atau beli bersih asing Rp 23,21 miliar.
Saham-saham dengan net sell terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 732,32 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 407,1 miliar, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 116,59 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan net buy terbesar asing adalah PT Panin Financial Tbk (PNLF) Rp 32,84 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 28,42 miliar, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 26,05 miliar.
Berikut saham-saham penyokong (top leaders) dan pemberat (top laggards) IHSG kemarin:
Baca Juga: IHSG Turun 0,28% ke 7.266 pada Senin (11/11), UNTR, SMRA, ARTO Top Losers LQ45
Top gainers LQ45 adalah:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3,17%
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) 2,78%
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 2,20%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT United Tractors Tbk (UNTR) -4,92%
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) -4,03%
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) -3,85%
Baca Juga: Dana Asing Hengkang pada Pekan Pertama November, Awas Tren Outflow Jangka Pendek
Sedangkan saham-saham top gainers dan top losers IHSG adalah:
Delapan indeks sektoral menahan IHSG di zona merah. Sektor properti dan real estat terjun 1,83%., Sektor perindustrian terpangkas 1,63%. Sektor kesehatan anjlok 1,31%. Sektor transportasi dan logistik merosot 1,04%. Sektor infrastruktur turun 0,99%. Sektor barang konsumsi nonprimer tergerus 0,98%. Sektor keuangan melemah 0,63%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,28%.
Sedangkan tiga sektor justru melaju. Sektor teknologi melonjak 2,85%. Sektor energi menanjak 0,42%. Sektor barang baku naik 0,06%.
Total volume transaksi bursa mencapai 23,64 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,51 triliun. Sebanyak 397 saham melemah. Ada 190 saham yang menguat dan 196 saham flat.
IHSG tercatat turun 2,85% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG melemah tipis 0,09%.
Selanjutnya: Hindari yang Ilegal, Ini 97 Pinjol Legal Resmi Terdaftar OJK November 2024
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 12 November, Antam Stagnan dan UBS Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News