Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah hari ini melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah beriringan dengan pergerakan seluruh mata uang Asia.
Rabu (9/7), kurs rupiah spot ditutup pada Rp 16.258 per dolar AS. Kurs rupiah melemah Rp 52 atau 0,32% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.
Sejalan, kurs rupiah Jisdor hari ini melemah Rp 16 atau 0,10% jika dibandingkan dengan posisi kemarin menjadi Rp 16.254 per dolar AS.
Dolar Taiwan mencatat penurunan paling dalam di perdagangan kawasan Asia hari ini. Dolar Taiwan melemah 0,38% terhadap dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.258 Per Dolar AS pada Hari Ini (9/7)
Pelemahan disusul oleh peso Filipina yang melemah 0,36%. Won Korea juga melemah 0,36% Sedangkan baht Thailand melemah 0,33%.
Ringgit Malaysia melemah 0,33%. Sedangkan pelemahan dolar Singapura mencapai 0,12%.
Yen Jepang melemah 0,09% terhadap dolar AS. Sedangkan yuan China melemah 0,05%.
Dolar Hong Kong melemah 0,01%. Sedangkan rupee India menguat tipis 0,006%.
Investor tengah mempertimbangkan implikasi dari keputusan Presiden AS Donald Trump mengenai tarif perdagangan. Sementara data dari China yang lemah juga membebani sentimen.
Indeks mata uang EM MSCI Inc merosot untuk hari keempat, menuju penurunan terpanjang dalam tiga bulan.
Baca Juga: Masih Terdepresiasi, Rupiah Diproyeksikan Bergerak Stabil Hingga Akhir Tahun 2025
Rupiah dan won Korea termasuk di antara mata uang yang mencatat penurunan terbesar setelah Trump bersumpah melanjutkan tarif agresifnya. Trump menekankan bahwa dia tidak akan menawarkan perpanjangan tambahan pada pungutan khusus negara yang akan diberlakukan pada awal Agustus.
Indonesia dan Korea Selatan menjadi sasaran pungutan dalam surat yang dikirim pemerintah AS pada hari Senin.
JPMorgan Chase & Co kemarin memangkas rekomendasinya bagi mata uang negara berkembang untuk mengubah bobot pasar. Perusahaan ini mengatakan posisi jangka pendek kini menjadi overbought.
"Kami masih melihat mata uang negara berkembang telah memasuki era yang secara struktural lebih positif jika dibandingkan dengan dolar, tetapi perlu melakukan perdagangan dan mengelola risiko jangka pendek," ungkap para ahli strategi termasuk Jonny Goulden dalam laporan yang dikutip Bloomberg.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia hari ini menguat tipis 0,06% ke 97,57.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News