Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah pada hari ini. Kurs rupiah di pasar spot melemah dalam empat hari perdagangan berturut-turut.

Selasa (23/9), kurs rupiah spot melemah Rp 77 atau 0,46% menjadi Rp 16.688 per dolar AS. Kurs rupiah berada di level paling lemah sejak 30 April 2025 atau hampir lima bulan terakhir.

Sejalan, kurs rupiah Jisdor melemah Rp 29 atau 0,17% menjadi Rp 16.636 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor melemah dalam lima hari perdagangan terakhir.

Kurs rupiah Jisdor berada di level paling lemah sejak 2 Mei 2025. 

Pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan kekhawatiran pasar atas disiplin fiskal Indonesia dan independensi bank sentral. Rupiah diprediksikan tetap melemah meski ada potensi tekanan terhadap dolar AS.

Baca Juga: Mata Uang Asia Selasa (23/9): Rupiah Loyo 4 Hari Beruntun, Rupee Cetak Rekor Terendah

Kurs rupiah diprediksikan bergerak di kisaran Rp 16.600 hingga Rp 16.900 per dolar AS dalam sebulan ke depan.

Selain karena faktor domestik, pelemahan rupiah ini juga terjadi di tengah penguatan dolar AS.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat tipis 0,04% menjadi 97,38 setelah koreksi sehari. Dalam lima hari perdagangan, indeks dolar yang melemah sehari di perdagangan kemarin.

Penguatan dolar AS juga ikut menekan mayoritas mata uang Asia. Rupee India mencatat pelemahan paling dalam, yakni 0,49% disusul dengan pelemahan rupiah.

Pelemahan juga terjadi pada peso Filipina sebesar 0,41%, Won Korea sebeasr 0,22%, dan dolar Taiwan 0,17%.

Baht Thailand, dolar Singapura, dan dolar Hong Kong melemah masing-masing di bawah 0,1%.

Masih ada mata uang yang mampu menguat tipis terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,10%. Ringgit Malaysia menguat 0,04%. Yuan China menguat 0,03%.

Selanjutnya: Listing, EMAS Langsung Jadi Emiten Emas dengan Kapitalisasi Terbesar Keempat di BEI

Menarik Dibaca: Tiga Hari Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Mencapai US$ 3.764

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News