Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berbalik menguat di perdagangan hari ini setelah tertekan di awal pekan. Selasa (8/7), kurs rupiah spot menguat Rp 34 atau 0,21% ke Rp 16.206 per dolar Amerika Serikat (AS).

Tetapi kurs rupiah Jisdor justru melemah tipis Rp 1 atau 0,01% menjadi Rp 16.238 per dolar AS.

Kurs rupiah kemarin melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif sebesar 32% terhadap Indonesia. Angka ini lebih tinggi ketimbang beberapa negara ekonomi besar Asia. Tetapi, masih ada peluang untuk negosiasi lebih lanjut.

Shier Lee Lim, kepala strategi valas dan makro Convera di Singapura mengatakan bahwa ada dua risiko bagi Indonesia. Pertama, hubungan dagang yang erat antara Indonesia dengan China dan negara-negara BRICS lainnya membuat Indonesia rentan terhadap perluasan proteksionisme AS.

"Kedua, ketertinggalan nilai tukar rupiah saat ini mencerminkan kekhawatiran investor bahwa Indonesia akan menghadapi periode ketidakpastian yang berkepanjangan, dengan ancaman tarif yang akan membebani sektor ekspor utama," kata dia kepada Bloomberg.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Rp 16.206 Per Dolar AS Hari Ini (8/7), Mayoritas Asia Naik

Pergerakan rupiah masih akan reaktif terhadap arus berita. Karena fundamental membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Penguatan kurs rupiah di pasar spot beriringan dengan pergerakan mayoritas mata uang Asia. Won Korea memimpin penguatan sebesar 0,69%. Peso Filipina menyusul dengan penguatan 0,58%.

Baht Thailand menguat 0,30%. Sedangkan rupee India menguat 0,19%. Dolar Singapura menguat 0,14%. Dolar Taiwan naik 0,02% dan yuan China menguat 0,01%.

Yen Jepang justru melemah 0,15% terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia tertekan 0,12%. Sedangkan dolar Hong Kong melemah 0,01% terhadap dolar AS.

Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah 0,12% ke 97,37.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News