Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan di hari perdagangan ketiga berturut-turut pada awal pekan ini. Senin (10/11), kurs rupiah spot menguat Rp 36 atau 0,22% menjadi Rp 16.654 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sejalan, kurs rupiah Jisdor menguat Rp 38 atau 0,23% menjadi Rp 16.666 per dolar AS.
Tak cuma rupiah, penguatan juga terjadi pada mayoritas mata uang Asia. Won Korea memimpin dengan penguatan sebesar 0,58%.
Ringgit Malaysia menguat 0,39%. Peso Filipina menguat 0,12%. Yuan China dan dolar Taiwan menguat masing-masing 0,06%.
Dolar Hong Kong menguat 0,05%. Baht Thailand juga menguat 0,05%.
Sedangkan tiga mata uang Asia melemah pada hari ini. Yen Jepang melemah 0,45%. Dolar Singapura tertekan 0,09%. Sedangkan rupee India melemah 0,03%.
Baca Juga: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun? (10 November 2025)
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah 0,10% menjadi 99,50.
Indeks dolar melemah dalam empat hari perdagangan terakhir sejak 5 November 2025. Dolar tertekan di tengah laju inflasi negara berkembang yang lebih lambat ketimbang negara maju.
Morgan Stanley Investment Management Inc seperti dikutip Bloomberg menyebutkan bahwa inflasi di negara emerging market lebih lambat ketimbang negara maju. Dengan kondisi ini, negara-negara berkembang memiliki ruang lebih luas untuk menurunkan suku bunga.
Inflasi yang rendah akan menyebabkan suku bunga riil makin besar jika bank sentral tidak menurunkan suku bunga terlalu banyak. Menurut data Bloomberg, inflasi tahunan rata-rata di negara berkembang turun selama lima kuartal berturut-turut menjadi 2,47% pada periode Juli-September 2025. Ini adalah angka terendah sejak awal 2021.
Sedangkan inflasi di negara-negara maju naik menjadi 3,32%.
Selanjutnya: Belanja Akhir Tahun Makin Untung Pakai Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
Menarik Dibaca: 12 Sayuran yang Bagus untuk Diet Turunkan Berat Badan Menurut Ahli Gizi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
