Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di awal pekan ini setelah menguat dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot melemah Rp 21 atau 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sejalan, kurs rupiah Jisdor melemah Rp 17 atau 0,10% menjadi Rp 16.669 per dolar AS.
Kurs rupiah tertekan oleh arus keluar dari pasar obligasi. Sementara imbal hasil obligasi acuan tenor 10 tahun tidak banyak berubah.
Analis Barclays dalam catatan yang dikutip Bloomberg meragukan bahwa Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan di rapat terakhir tahun ini. Pasalnya, nilai tukar rupiah masih berada di level tinggi.
Bank Indonesia akan menggelar rapat dewan gubernur pada Selasa dan Rabu pekan ini.
Baca Juga: IHSG Naik ke 8.660 Hari Ini (12/12), Saham-Saham Emas Paling Banyak Dibeli Asing
Pelemahan rupiah terjadi di tengah penguatan sebagian besar mata uang Asia hari ini. Yen Jepang memimpin penguatan sebesar 0,41%.
Won Korea menguat 0,36%. Baht Thailand menguat 0,29%. Ringgit Malaysia menguat 0,15%.
Dolar Singapura menguat 0,15%. Yuan China menguat 0,09%.
Dolar Hong Kong menguat 0,03%. Peso Filipina menguat 0,007%.
Rupiah melemah bersama dengan dolar Taiwan yang tertekan 0,55%. Rupee India juga melemah 0,13% terhadap dolar AS.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah tipis 0,03% menjadi 98,37. Indeks dolar cenderung berada dalam tren turun sejak menyentuh level 100 pada sekitar 20 November 2025 lalu.
Selanjutnya: Mengenal Notifikasi Auto Grab Fund dan Fungsi dalam Mutasi Rekening BRI
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 15-18 Desember 2025, Ayam Kampung Jumbo Diskon Rp 20.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
