IHSG & BBCA Anjlok, Tak Ada Lagi Saham dengan Market Cap Rp 1.000 Triliun

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 3,95% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG melemah 11,61%.

IHSG tumbang di perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (21/3), IHSG ambruk 1,93% atau 123,49 poin ke 6.258,18 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya tak mampu menahan tekanan. Pada hari ini, harga saham BBCA melorot 5,67% dalam sehari ke level Rp 7.900 per saham.

Ini adalah harga terendah saham BBCA sejak 24 Maret 2023 atau tepat dua tahun terakhir. Tumbangnya harga saham BBCA turut menyusutkan nilai kapitalisasi pasar atawa market capitalization (market cap) bank BUKU 4 ini.

Nilai kapitalisasi pasar BBCA per Jumat (21/3) turun Rp 58,56 triliun menjadi Rp 973,87 triliun. Sekarang, tidak ada lagi saham di BEI yang memiliki market cap lebih dari Rp 1.000 triliun.

Maret cap PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sudah turun di bawah Rp 1.000 triliun sejak Februari lalu. Berikut 20 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI saat ini:

21 Maret 2025
No	Saham	% Harian	M.Cap (Rp triliun)
1	BBCA	-5,67%	973,87
2	BREN	6,70%	799,37
3	BYAN	0,13%	666,67
4	TPIA	2,84%	627,21
5	BBRI	1,09%	560,77
6	AMMN	-6,00%	426,04
7	BMRI	-4,55%	411,60
8	DCII	-8,82%	362,39
9	DSSA	0,24%	326,71
10	TLKM	-3,35%	228,83
11	ASII	2,76%	195,94
12	PANI	-5,54%	151,11
13	BBNI	-7,60%	140,61
14	DNET	-0,27%	131,56
15	ICBP	-0,24%	123,32
16	SMMA	0,00%	98,70
17	BRIS	-4,59%	95,95
18	GOTO	0,00%	92,39
19	BNLI	0,00%	89,37
20	UNTR	1,10%	85,33

Pergeseran market cap juga terjadi pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang turun 8,92% dalam sehari. Pada perdagangan kemarin, market cap AMRT masih berada di posisi 20.

Secara total, hari ini market cap BEI turun Rp 179 triliun menjadi Rp 10.822 triliun. Bahkan market cap BEI susut Rp 1.454 triliun jika dibandingkan dengan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp 12.336 triliun.

Tekanan pasar saham juga terjadi di tengah aksi jual asing yang terjadi berturut-turut. Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 2,35 triliun di seluruh pasar saat IHSG tumbang hari ini.

Net sell asing secara mingguan mencapai Rp 6,55 triliun. Bahkan net sell asing sejak awal tahun mencapai Rp 30,82 triliun.

Saham-saham dengan net sell terbesar asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,32 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 514 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 512 miliar.

Saham-saham dengan net buy atau beli bersih terbesar asing adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 65,62 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 52,63 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 49,31 miliar.

IHSG 21 Maret 2025

Total volume transaksi bursa mencapai 21,34 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 21,69 triliun. Sebanyak 476 saham melemah. Hanya 135 saham yang menguat dan 187 saham flat.

Sepuluh dari 11 indeks sektoral melemah bersama dengan IHSG. Hanya sektor perindustrian yang mampu menguat 0,29%.

Sektor teknologi tumbang 5%. Sektor barang konsumsi nonprimer terpangkas 3,68%. Sektor barang baku tergerus 2,83%. Sektor properti dan real estat terkoreksi 2,59%. Sektor barang konsumsi primer turun 2,17%.

Sektor keuangan melemah 1,96%. Sektor infrastruktur tergerus 1,36%. Sektor kesehatan melorot 1,18%. Sektor transportasi dan logistik melemah 1,14%. Sektor energi turun 1,02%.