Reporter: Adrianus Octaviano, Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya buka suara terkait isu yang beredar mengenai rencana pemerintah mengambil alih 51% saham BCA.
Kabar ini dikaitkan dengan utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada masa lalu.
Klarifikasi BCA: Utang BLBI Sudah Selesai
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (20/8/2025), Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menegaskan bahwa informasi mengenai utang BCA sebesar Rp60 triliun yang diangsur Rp7 triliun per tahun adalah tidak benar.
Menurutnya, yang tercatat dalam neraca BCA adalah aset obligasi pemerintah senilai Rp60 triliun, bukan utang. Seluruh kewajiban terkait BLBI telah diselesaikan sejak tahun 2009 sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Volume Transaksi QRIS BCA Melesat 125% pada Semester I-2025
Ia juga menepis informasi yang menyebutkan pemerintah akan membeli 51% saham BCA dengan nilai Rp5 triliun, karena nilai pasar BCA saat itu mencapai Rp117 triliun. Pernyataan tersebut dipastikan tidak sesuai fakta.
Pergerakan Saham BBCA
Meski isu sempat beredar, saham BBCA justru ditutup menguat tipis pada perdagangan Rabu (20/8/2025). Saham BBCA ditutup di level Rp8.525 per saham, naik 0,29% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya di Rp8.500.
Pada perdagangan hari itu, saham BBCA dibuka di level Rp8.375, sempat menyentuh level tertinggi Rp8.600, dan terendah Rp8.350. Secara harian, saham naik Rp25 per saham.
Namun, secara mingguan saham BBCA masih melemah. Dibandingkan harga pada 13 Agustus 2025 di Rp8.925, harga hari ini turun -4,48%. Secara tahunan, dibandingkan posisi 20 Agustus 2024 di Rp10.425, saham BBCA telah terkoreksi -18,23%.
Bursa Efek Indonesia mencatat nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp1,71 triliun dengan volume perdagangan 2.022.590 lot.
Kinerja Saham Sehari Sebelumnya
Pada Selasa (19/8/2025), saham BBCA justru ditutup melemah ke level Rp8.500, turun -2,30% dibandingkan penutupan Jumat (15/8/2025) di Rp8.700. Saham sempat bergerak di kisaran Rp8.450–Rp8.600 sebelum ditutup turun Rp200 per saham.
Jika dibandingkan harga seminggu sebelumnya (12 Agustus 2025) di Rp8.850, saham BBCA turun -3,95%. Dalam setahun terakhir, saham melemah -18,07% dari harga Rp10.375 pada 19 Agustus 2024.
Pada perdagangan itu, BEI mencatat total nilai transaksi BBCA sebesar Rp1,09 triliun dengan volume perdagangan 128,59 juta lot. Dengan earning per share (EPS) Rp471, rasio valuasi saham BBCA tercatat di PER 18,05 kali dan PBV 4,01 kali.
Selanjutnya: Dedi Mulyadi Desak Pemkot Cirebon Cabut Kebijakan PBB Naik 1000 Persen
Menarik Dibaca: Promo Mako Bakery Merdeka Package 18-31 Agustus, Paket Roti Favorit Rp 80.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
