Rupiah Menguat 0,17% Lawan Dolar AS Hari Ini (27/11), Ini Pemicunya

Kamis, 27 November 2025 | 19:22 WIB
Rupiah Menguat 0,17% Lawan Dolar AS Hari Ini (27/11), Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Rupiah pasar spot menguat 0,17% ke level Rp 16.635 per dolar AS. Senada, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menguat 0,17% ke Rp 16.644 per dolar AS

Reporter: Wafidashfa Cessarry | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (27/11).

Mengutip data Bloomberg, rupiah pasar spot menguat 0,17% ke level Rp 16.635 per dolar AS. Senada, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menguat 0,17% ke Rp 16.644 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 16.673 per dolar AS pada Rabu (26/11).

Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia. Won Korea memimpin penguatan sebesar 0,45%. Peso Filipina juga menguat 0,14%.

Ringgit Malaysia menguat 0,11%. Yen Jepang menguat 0,10%. Baht Thailand dan dolar Taiwan menguat 0,03%. Sedangkan dolar Hong Kong menguat tipis 0,009%.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,65% Setelah Rekor ATH Hari Ini (27/11), Asing Net Sell

Sementara yuan China melemah 0,11% terhadap dolar AS. Rupee india juga melemah 0,04%. Dolar Singapura melemah 0,03%.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat tipis 0,004% menjadi 99,64 setelah melemah dalam empat hari perdagangan beruntun.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, pasar tengah menyoroti dinamika pemilihan Ketua Federal Reserve (The Fed) berikutnya. 

“Kevin Hassett dipandang sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Powell, dan ia dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Trump,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/11). Ekspektasi bahwa Hassett akan mendorong penurunan suku bunga lebih agresif membuat dolar AS kehilangan momentum.

Dari sisi data ekonomi, Ibrahim menambahkan bahwa sebagian pejabat The Fed belakangan memberikan sinyal dovish dengan memprioritaskan stabilitas pasar tenaga kerja. Di saat bersamaan, perkembangan terkait stimulus properti Tiongkok dan peluang gencatan senjata Rusia–Ukraina ikut mendukung sentimen risiko global.

Baca Juga: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun (27 November 2025)?

Dari dalam negeri, optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal IV turut menopang rupiah. Proyeksi pertumbuhan berada di kisaran 5,4%–5,6%, dengan dukungan stimulus fiskal berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan beras, dan program akselerasi akhir tahun. 

Untuk perdagangan Jumat (28/11), Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif dan cenderung melemah. Ia memperkirakan rentang pergerakan berada di Rp 16.630–Rp 16.660 per dolar AS.

Sementara itu, Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menilai penguatan rupiah sejalan dengan meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif mulai 2025 hingga 2026. 

“Investor kini melihat peluang pemotongan suku bunga di tahun 2026 sebesar 75bps ke level 3%, setara dengan natural interest rate dari the Fed,” ungkapnya. 

Josua memperkirakan perdagangan Jumat akan berlangsung terbatas karena dampak libur Thanksgiving di AS. Rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 16.600–Rp 16.700 per dolar AS.

Selanjutnya: Permintaan Meningkat, Transaksi Valas BCA Melonjak Jelang Libur Nataru

Menarik Dibaca: 5 Vitamin Penghilang Flek Hitam di Wajah, Salah Satunya Vitamin B3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU
loading
Close [X]